Kartini masa kini harus jadi petarung
21 April 2018 21:03 WIB
Sejumlah tenaga kesehatan membawa kotak peralatan medis menyeberangi Sungai Blukar saat akan melakukan pelayanan kesehatan di Dusun Cipluk, Patean, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (21/4/2018). Pada kegiatan yang dilakukan bertepatan dengan Hari Kartini di daerah terpencil tersebut juga dilaksanakan koordinasi upenurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Anak (AKA). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Mataram (ANTARA News) - Ketua DPW PPP Nusa Tenggara Barat Hj Wartiah mengatakan Kartini masa kini harus menjadi petarung dalam menghadapi persaingan di segala bidang.
"Kalau dulu perempuan diberikan ruang luar biasa. Sekarang lebih mengambil posisi strategis," kata Wartiah di Mataram, Sabtu.
Ketua Fraksi PPP di DPRD NTB ini mengatakan sudah banyak perempuan memegang posisi strategis. Tidak seperti dulu yang masih di dominasi laki-laki. Hal ini bisa di lihat dalam posisi strategis perempuan pun mampu membuktikan kepemimpinannya.
"Kalau kita bicara di daerah saja, di NTB sekarang sudah ada kepala daerah perempuan, dan pecah telur. Sehingga ke depan perempuan-perempuan harus menjadi petarung," tegasnya.
Saat ini pada kontestasi pemilihan kepala daerah, menurut Wartiah, sudah ada keberanian perempuan untuk maju bersaing di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018.
"Pencalonan gubernur sekarang ada perempuan, ada keberanian ke arah sana juga, walaupun saya beda pilihan. Tapi itu hal lain ya. Yang jelas perempuan sudah ada yang berani," ucap Wartiah.
Menurut dia, perempuan sebagai petarung ini bukan dalam artian bertarung untuk beradu otot, melainkan dalam memainkan atau menempati posisi strategis. Hal ini sudah banyak contohnya bisa ditemukan, baik di bidang politik, sosial, ekonomi dan sebagainya. Termasuk di kalangan birokrasi sudah ada sebagian kepala dinas dari perempuan. Bahkan, Ketua DPRD NTB pun dari perempuan.
"Peningkatan kualitas sudah harus ditingkatkan. Sekarang pimpinan DPRD NTB pertama perempuan Isvie Rupaedah luar biasa mengayomi kita. SKPD juga sudah mulai ada perempuan, pimpinan parpol perempuan juga seperti saya. Kemudian secara nasional menteri kita, Menteri Susi yang menuai pro-kontra dilirik nasional dan internasional, Menteri Keuangan juga perempuan yang diberi penghargaan internasional, kurang apa Jokowi memberi ruang kepada perempuan," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan contoh lain yang bisa dilihat dari keberhasilan perempuan ialah salah satunya di Pilgub Jawa Timur. Saat ini sedang bertarung calon gubernur perempuan.
"Berdasarkan survey Khofifah menang. Sekarang perempuan bukan sekedar partisipan, tapi harus membuktikan bersaing dengan laki-laki. Setidaknya dua perempuan sekarang menjadi kekuatan yang diatur dalam undang-undang dan kesadaran untuk terjun di dunia politik," kata Wartiah.
Baca juga: FJPI peringati HUT Kartini di "hutan perempuan"
Baca juga: Puluhan wisatawan mancanegara ikut peringati Hari Kartini
Baca juga: KPK: Perempuan berperan signifikan cegah korupsi
"Kalau dulu perempuan diberikan ruang luar biasa. Sekarang lebih mengambil posisi strategis," kata Wartiah di Mataram, Sabtu.
Ketua Fraksi PPP di DPRD NTB ini mengatakan sudah banyak perempuan memegang posisi strategis. Tidak seperti dulu yang masih di dominasi laki-laki. Hal ini bisa di lihat dalam posisi strategis perempuan pun mampu membuktikan kepemimpinannya.
"Kalau kita bicara di daerah saja, di NTB sekarang sudah ada kepala daerah perempuan, dan pecah telur. Sehingga ke depan perempuan-perempuan harus menjadi petarung," tegasnya.
Saat ini pada kontestasi pemilihan kepala daerah, menurut Wartiah, sudah ada keberanian perempuan untuk maju bersaing di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018.
"Pencalonan gubernur sekarang ada perempuan, ada keberanian ke arah sana juga, walaupun saya beda pilihan. Tapi itu hal lain ya. Yang jelas perempuan sudah ada yang berani," ucap Wartiah.
Menurut dia, perempuan sebagai petarung ini bukan dalam artian bertarung untuk beradu otot, melainkan dalam memainkan atau menempati posisi strategis. Hal ini sudah banyak contohnya bisa ditemukan, baik di bidang politik, sosial, ekonomi dan sebagainya. Termasuk di kalangan birokrasi sudah ada sebagian kepala dinas dari perempuan. Bahkan, Ketua DPRD NTB pun dari perempuan.
"Peningkatan kualitas sudah harus ditingkatkan. Sekarang pimpinan DPRD NTB pertama perempuan Isvie Rupaedah luar biasa mengayomi kita. SKPD juga sudah mulai ada perempuan, pimpinan parpol perempuan juga seperti saya. Kemudian secara nasional menteri kita, Menteri Susi yang menuai pro-kontra dilirik nasional dan internasional, Menteri Keuangan juga perempuan yang diberi penghargaan internasional, kurang apa Jokowi memberi ruang kepada perempuan," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan contoh lain yang bisa dilihat dari keberhasilan perempuan ialah salah satunya di Pilgub Jawa Timur. Saat ini sedang bertarung calon gubernur perempuan.
"Berdasarkan survey Khofifah menang. Sekarang perempuan bukan sekedar partisipan, tapi harus membuktikan bersaing dengan laki-laki. Setidaknya dua perempuan sekarang menjadi kekuatan yang diatur dalam undang-undang dan kesadaran untuk terjun di dunia politik," kata Wartiah.
Baca juga: FJPI peringati HUT Kartini di "hutan perempuan"
Baca juga: Puluhan wisatawan mancanegara ikut peringati Hari Kartini
Baca juga: KPK: Perempuan berperan signifikan cegah korupsi
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: