Puluhan wisatawan mancanegara ikut peringati Hari Kartini
21 April 2018 18:35 WIB
Sejumlah penyelam bersiap melakukan pengibaran bendera Merah Putih dari dalam laut, di Pantai Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (21/4/2018). Sebanyak 214 wanita penyelam dari Pramuka Saka Bahari, Kowal, Polwan, dan club-club POSSI melakukan pengibaran bendera Merah Putih dari dalam laut ke permukaan pada Peringatan Hari Kartini. (ANTARA FOTO/Seno)
Denpasar (ANTARA News) - Puluhan wanita yang merupakan wisatawan mancanegara dari berbagai negara mengikuti peringatan Hari Kartini yang digelar salah satu sekolah pelatihan selancar di kawasan Pantai Sanur, Kota Denpasar, Bali, Sabtu.
Dalam kegiatan tersebut, para wisman berbaur dengan wanita warga negara Indonesia untuk mengikuti pelatihan dan perlombaan mendayung dan berlayar diatas "stand up paddle board" secara gratis di Perairan Sanur dengan mengenakan busana kebaya tradisional.
"Ini pertama kalinya saya berdiri diatas papan "paddle" dan saya juga pertama kali mengenakan pakaian tradisional Indonesia. Semua gembira disini," ujar Emma, wisatawan asal Prancis yang mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Emma mengaku sangat tertarik saat mendapat penjelasan mengenai sejarah perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita dari panitia penyelenggara.
"Saya baru mengetahui kalau Indonesia juga memperingati hari wanitanya sendiri. Kami di Prancis juga memperingati `women`s day` biasanya saat bulan Maret," katanya.
Novi, salah seorang peserta asal Bali mengaku, dirinya sempat mengalami kesulitan ketika harus mengenakan kebaya saat mendayung dan berdiri diatas "paddle board".
"Ribet juga ternyata memakai kebaya dan melakukan kegiatan `outdoor`. Tapi itu bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Seperti ibu Kartini yang menjadi perempuan Indonesia tapi tetap bisa beremansipasi," katanya.
Sementara itu, panitia penyelenggara kegiatan tersebut, Ayu, mengaku kegiatan tersebut digelar sebagai salah satu peringatan untuk mengingat dan menghargai jasa dari RA Kartini.
"Selain untuk memperingati Hari Kartini, melalui kegiatan ini kami juga memperkenalkan sejarah perjuangan pahlawan wanita Indonesia sekaligus untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa, khususnya kepada wisatawan mancanegara," ujarnya.
Ayu mengatakan, pihaknya juga berencana akan menggelar kegiatan serupa secara rutin setiap peringatan Hari Kartini dan setiap ada peringatan hari besar lainnya.
"Kegiatan ini baru pertama kali digelar, ternyata animo masyarakat dan wisatawan sangat besar. Wisatawan juga dapat mengenal budaya Indonesia melalui pakaian kebaya yang mereka kenakan. Kami akan berupaya menggelar kegiatan ini secara rutin," katanya.
Baca juga: KPK: Perempuan berperan signifikan cegah korupsi
Baca juga: KJRI Perth : Kartini inspirasi bagi kaum muda
Baca juga: Risma : Kartini "zaman now" itu yang berprestasi
Dalam kegiatan tersebut, para wisman berbaur dengan wanita warga negara Indonesia untuk mengikuti pelatihan dan perlombaan mendayung dan berlayar diatas "stand up paddle board" secara gratis di Perairan Sanur dengan mengenakan busana kebaya tradisional.
"Ini pertama kalinya saya berdiri diatas papan "paddle" dan saya juga pertama kali mengenakan pakaian tradisional Indonesia. Semua gembira disini," ujar Emma, wisatawan asal Prancis yang mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Emma mengaku sangat tertarik saat mendapat penjelasan mengenai sejarah perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita dari panitia penyelenggara.
"Saya baru mengetahui kalau Indonesia juga memperingati hari wanitanya sendiri. Kami di Prancis juga memperingati `women`s day` biasanya saat bulan Maret," katanya.
Novi, salah seorang peserta asal Bali mengaku, dirinya sempat mengalami kesulitan ketika harus mengenakan kebaya saat mendayung dan berdiri diatas "paddle board".
"Ribet juga ternyata memakai kebaya dan melakukan kegiatan `outdoor`. Tapi itu bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Seperti ibu Kartini yang menjadi perempuan Indonesia tapi tetap bisa beremansipasi," katanya.
Sementara itu, panitia penyelenggara kegiatan tersebut, Ayu, mengaku kegiatan tersebut digelar sebagai salah satu peringatan untuk mengingat dan menghargai jasa dari RA Kartini.
"Selain untuk memperingati Hari Kartini, melalui kegiatan ini kami juga memperkenalkan sejarah perjuangan pahlawan wanita Indonesia sekaligus untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa, khususnya kepada wisatawan mancanegara," ujarnya.
Ayu mengatakan, pihaknya juga berencana akan menggelar kegiatan serupa secara rutin setiap peringatan Hari Kartini dan setiap ada peringatan hari besar lainnya.
"Kegiatan ini baru pertama kali digelar, ternyata animo masyarakat dan wisatawan sangat besar. Wisatawan juga dapat mengenal budaya Indonesia melalui pakaian kebaya yang mereka kenakan. Kami akan berupaya menggelar kegiatan ini secara rutin," katanya.
Baca juga: KPK: Perempuan berperan signifikan cegah korupsi
Baca juga: KJRI Perth : Kartini inspirasi bagi kaum muda
Baca juga: Risma : Kartini "zaman now" itu yang berprestasi
Pewarta: Gembong/Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: