Kemenhub kembangkan pembangunan Terminal Tirtonadi
21 April 2018 15:18 WIB
Arsip: Integrasi Antarmoda Skybridge Solo Petugas Dinas Perhubungan melakukan pengecekan dijembatan terintegrasi skybridge yang menghubungkan Stasiun Balapan dengan Terminal Tirtonadi di Solo, Jawa Tengah, Senin (5/6/2017). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Solo (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan Republik Indonesia akan mengembangkan pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Tirtonadi Surakarta dengan konsep "transit oriented development".
"Artinya di terminal ini bukan hanya melayani para penumpang kendaraan umum tetapi juga akan ada banyak kegiatan bisnis di sini yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Budi Setiadi di Solo, Jateng, Sabtu.
Ia mengatakan rencana tersebut merupakan kelanjutan dari pembicaraan yang dilakukan oleh Kemenhub dan Pemkot Surakarta beberapa waktu lalu, yaitu pengembangan terminal yang akan dilakukan hingga lantai lima.
"Terminal Solo merupakan salah satu terminal terbaik di Indonesia, jadi harus diselesaikan hingga tahap berikutnya. Nantinya kami akan menggunakan sistem lelang dengan investasi kerja sama pemanfaatan," katanya.
Ia memperkirakan untuk nilai investasi pengembangan terminal tersebut mencapai Rp119 miliar. Secara teknis, dikatakannya, berdasarkan Peraturan Kementerian Keuangan untuk besaran kontribusi pemerintah terhadap pengembangan bisnis tersebut sebesar 0,55 persen dan pembagian keuntungan sebesar 7,5 persen untuk pemerintah.
"Kurun waktu perjanjian kerja sama ini selama 30 tahun, setelah itu bangunan ini total menjadi milik negara. Bisa menjadi milik swasta lagi selama ada kesepakatan perpanjangan," katanya.
Mengenai mulai pembangunan, pihaknya menargetkan paling tidak 1-2 bulan setelah lelang, pembangunan dapat mulai dilakukan.
"Target kami maksimal 2019 mulai dilakukan pembangunan. Untuk lantai 2 sampai 5 dibangun dalam berbagai konsep. Bahkan bisa untuk hotel dan apartemen," katanya.
Sementara itu, rencana pengembangan terminal tersebut tidak hanya akan dilakukan di Terminal Tirtonadi Surakarta tetapi juga menyusul terminal tipe A lain, di antaranya Terminal Harjamukti di Cirebon dan Terminal Mangkang di Semarang.
"Totalnya di seluruh Indonesia ada 91 terminal tipe A, rencananya akan kami kembangkan dengan konsep serupa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo berharap agar pengembangan terminal tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
"Mudah-mudahan proses pengembangan berjalan dengan baik sehingga segera memberikan dampak signifikan bagi perekonomian di Kota Solo," katanya.
"Artinya di terminal ini bukan hanya melayani para penumpang kendaraan umum tetapi juga akan ada banyak kegiatan bisnis di sini yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Budi Setiadi di Solo, Jateng, Sabtu.
Ia mengatakan rencana tersebut merupakan kelanjutan dari pembicaraan yang dilakukan oleh Kemenhub dan Pemkot Surakarta beberapa waktu lalu, yaitu pengembangan terminal yang akan dilakukan hingga lantai lima.
"Terminal Solo merupakan salah satu terminal terbaik di Indonesia, jadi harus diselesaikan hingga tahap berikutnya. Nantinya kami akan menggunakan sistem lelang dengan investasi kerja sama pemanfaatan," katanya.
Ia memperkirakan untuk nilai investasi pengembangan terminal tersebut mencapai Rp119 miliar. Secara teknis, dikatakannya, berdasarkan Peraturan Kementerian Keuangan untuk besaran kontribusi pemerintah terhadap pengembangan bisnis tersebut sebesar 0,55 persen dan pembagian keuntungan sebesar 7,5 persen untuk pemerintah.
"Kurun waktu perjanjian kerja sama ini selama 30 tahun, setelah itu bangunan ini total menjadi milik negara. Bisa menjadi milik swasta lagi selama ada kesepakatan perpanjangan," katanya.
Mengenai mulai pembangunan, pihaknya menargetkan paling tidak 1-2 bulan setelah lelang, pembangunan dapat mulai dilakukan.
"Target kami maksimal 2019 mulai dilakukan pembangunan. Untuk lantai 2 sampai 5 dibangun dalam berbagai konsep. Bahkan bisa untuk hotel dan apartemen," katanya.
Sementara itu, rencana pengembangan terminal tersebut tidak hanya akan dilakukan di Terminal Tirtonadi Surakarta tetapi juga menyusul terminal tipe A lain, di antaranya Terminal Harjamukti di Cirebon dan Terminal Mangkang di Semarang.
"Totalnya di seluruh Indonesia ada 91 terminal tipe A, rencananya akan kami kembangkan dengan konsep serupa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo berharap agar pengembangan terminal tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
"Mudah-mudahan proses pengembangan berjalan dengan baik sehingga segera memberikan dampak signifikan bagi perekonomian di Kota Solo," katanya.
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: