Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan elit bangsa harus mengilhami sosok RA Kartini untuk belajar tentang kearifan sikap, tutur kata yang halus, dan sikap yang memberi keteladanan.

"Apa yang disampaikan Kartini tentang mimpi besar terhadap kaum perempuan, tentang kebudayaan nusantara, tentang kesetaraan warga negara, seharusnya mengilhami para elite bangsa," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Saat ini, lanjut dia, begitu mudah orang mencela pemimpinnya, padahal dirinya sendiri miskin berprestasi. Kecenderungan obral kata yang memecah belah, kasar, menghakimi pihak lain, dan menganggap dirinya paling benar, adalah gambaran keprihatinan melunturnya budi pekerti.

"Kartini pasti menangis melihat perilaku elite yang nihil keteladanan seperti itu," ujarnya.

Menurut dia, ide, cita-cita dan gagasan Kartini tentang emansipasi perempuan meski disuarakan pada akhir abad 19, selalu relevan hingga sekarang.

Ia menambahkan, pemikiran Kartini sebagai awal gerakan emansipasi perempuan Indonesia, telah mendobrak alam pikir feodal, dan mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap wanita Pribumi, berkat kumpulan surat menyurat Kartini yang dikumpulkan oleh Menteri Kebudayaan Belanda, JH Abdendanon.

"Pemikiran Kartini meski bersifat progresif, namun disampaikan dalam tata cara yang berkebudayaan. Karena itulah gagasannya tentang emansipasi perempuan, dan mimpi Kartini agar perempuan berdaulat di dalam menentukan arah dan perjalanan hidupnya justru dapat ditangkap dengan baik, karena tutur katanya yang berbudi pekerti," kata Hasto.

Oleh sebab itu, ia berharap peringatan Hari Kartini dapat menjadi pelopor yang mampu membangun harapan perjuangan emansipasi perempuan, dengan gerak kebudayaannya agar bangsa Indonesia hadir sebagai bangsa merdeka yang berbudi pekerti.


Baca juga: Megawati apresiasi Komunitas Melia bangun ekonomi mandiri