Gorontalo (ANTARA News) - Provinsi Gorontalo akan meniru konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah, dengan mengusulkan rencana KEK Gorontalo, Paguyaman dan Kwandang (Gopandang).
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Jumat, mengaku banyak terinspirasi dari KEK Palu dan berupaya mewujudkannya di daerah sendiri.
"KEK Palu mampu menggerakkan ekonomi di daerah dengan nilai investasi triliunan rupiah. Belum lagi mampu mendorong lahirnya industri dan penyerapan tenaga kerja. Potensi ini yang coba kami ikuti dengan mengusulkan KEK Gopandang di Gorontalo," katanya usai mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerjanya di Palu, Sulawesi Tengah.
Kunjungan tersebut untuk melihat dari dekat progres investasi KEK Palu dan kuliah umum Airlangga Hartarto di depan mahasiswa Universitas Tadulako Palu.
Menurutnya sejak dua tahun terakhir, Pemprov Gorontalo sudah menseriusi usulan tersebut dengan melengkapi persyaratan dan menggelar presentasi di Kementrian Koordinator Bidang Ekonomi.
Bahkan hingga tahun 2017, lanjutnya, segala persyaratan telah terpenuhi termasuk penyediaan lahan dan revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi.
"Untuk tahap awal kami fokus pada Kawasan Industri Anggrek seluas 500 hektare. Banyak potensi yang bisa kita kembangkan di Gorontalo Utara, di antaranya potensi perikanan, kehutanan dan pertanian," imbuhnya.
Ia menilai mewujudkanKEK Gopandang tidak mudah. Selain penetapan KEK oleh pemerintah pusat sudah dilakukan, masalah menarik minat investor ke daerah bukan perkara yang gampang.
Selain KEK Palu, hingga tahun 2017 tercatat sudah ada 10 KEK di luar pulau Jawa yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu KEK Maloy Batuta, KEK Morotai, KEK Sorong, KEK Bitung dan KEK Mandalika.
Ada pula KEK Arun Lhoksumawe, KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Api-Api, KEK Tanjung Kelayang dan KEK Tanjung Lesung.
Gorontalo akan tiru Kawasan Ekonomi Khusus Palu
20 April 2018 19:10 WIB
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: