Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Achmad Baiquni mengharapkan Bank Indonesia bisa dengan tepat mengantisipasi dampak dari kebijakan Bank Sentral AS, The Federal Reserve, yang mulai melakukan pengetatan moneter.
Menanggapi pelantikan Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu, Baiquni berharap Dody dapat melanjutkan kebijakan-kebijakan bank sentral yang dinilai sudah cukup baik merespon tekanan global.
"Harapannya Pak Dody bisa melanjutkan kebijakan yang sebelumnya. Ke depan, masalah suku bunga ini kan cukup serius ya khususnya menghadapi kebijakan The Fed. Bagaimana mengantisipasi kenaikan Fed Fund Rate," ujar Baiquni.
Dody baru saja resmi dilantik menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023 setelah mengucapkan sumpah jabatan di depan Mahkamah Agung, pada Rabu.
Pengangkatan Dody sebagai Deputi Gubernur BI sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 69/P/2018.
Dody merupakan bankir karir bank sentral yanf resmi menggantikan seniornya Perry Warjiyo yang habis masa jabatan. Namun, Perry akan kembali ke BI pada 23 Mei 2018 sebagai orang nomor satu di bank sentral menggantikan Agus Martowardojo.
Dody sebelumnya menjabat sebagai Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI.
Bankir harapkan BI antisipasi kebijakan The Fed
18 April 2018 14:05 WIB
Dirut BNI Ahmad Baiquni. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/nz/15)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: