Jakarta (ANTARA News) - Terkadang sebagian dari kita merasakan cemas dan kondisi ini bila berlangsung lama bisa mengganggu kesehatan mental.

Kala cemas muncul, ada sejumlah makanan dan kebiasaan yang dapat membantu meredakan gejalanya. Berikut adalah di antaranya:

1. Tingkatkan asupan magnesium

Sebuah penelitian menemukan bahwa kekurangan magnesium memicu kecemasan pada tikus. Magnesium bisa meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi gejala depresi, migrain dan PMS.

Untuk mencegah kekurangan magnesium, sebaiknya jangan lupa konsumsi sayuran hijau setiap hari. Makanan semisal almond, gandum utuh, alpukat, quinoa dan kacang hitam bisa menjadi pilihan.


2. Cokelat hitam

Cokelat hitam mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan fungsi otak Anda. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa cokelat dapat secara signifikan meningkatkan kadar serotonin dan mengurangi tingkat hormon stres.

Tetapi pastikan untuk tidak berlebihan mengonsumsi cokelat karena makanan ini tinggi kalori dan paling baik dikonsumsi dalam jumlah kecil.


3. Jangan pernah lewatkan waktu makanan

Mengikuti jadwal makan penting bagi mereka yang rentan terhadap depresi dan rasa cemas. Menunggu terlalu lama untuk makan atau melewatkan sarapan dapat menyebabkan kadar gula darah yang tidak stabil, yang dapat menyebabkan sensasi seperti cemas, gemetar, pusing, bingung dan sulit berbicara.


4. Tetap terhidrasi sepanjang hari

Dehidrasi tidak menyebabkan cemas, namun bisa memperburuknya. Selain membantu Anda tetap segar, konsumsi cairan diperlukan untuk mengatur suhu tubuh Anda, fungsi tubuh, dan tingkat energi.


5. Katakan tidak untuk makanan cepat saji

Sebuah studi dari 2017 menunjukkan bahwa konsumsi makanan cepat saji secara signifikan meningkatkan tekanan mental pada orang dewasa di bawah usia 30 tahun.

Makanan cepat saji mengandung tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan asam lemak omega-6. Saat makanan ini Anda konsumsi secara teratur, bisa menyebabkan peradangan yang berhubungan dengan kecemasan.


6. Jangan bergantung pada gula atau kafein

Penelitian dari Yale School of Medicine menemukan bahwa anak-anak sangat rentan terhadap efek terlalu banyak gula, yang meliputi kecemasan, kesulitan berkonsentrasi.

Kafein, terutama ketika dikonsumsi dalam bentuk minuman energi, berkontribusi terhadap faktor-faktor risiko yang terkait dengan kecemasan. Asupan berlebihan zat ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Demikian seperti dilansir Medical Daily.