Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (16/4) setempat mengatakan bahwa Prancis akan memberikan sumbangan 50 juta euro (sekira Rp850 miliar) untuk bantuan kemanusiaan darurat kepada Suriah.

Janji itu ia umumkan setelah pertemuan sekelompok lembaga swadaya masyarakat di Paris.

"Pada petang ini, saya mengumpulkan lembaga swadaya masyarakat, yang menjalankan tugas di lapangan di Suriah. Dalam menghadapi masalah kemanusiaan, Prancis membentuk program darurat senilai 50 juta euro," kata Macron melalui Twitter resminya.

Dana itu akan disebarkan ke berbagai lembaga swadaya masyarakat dan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa di lapangan di Suriah, termasuk kantor PBB urusan kemanusiaan, kata kantor kepresidenan Prancis.

Lebih dari 20 LSM hadir dalam pertemuan dengan Macron di istana kepresidenan Elysee, termasuk Action Aid, Handicap International, Palang Merah dan Care.


Menurut perkiraan PBB, sekitar 13 juta orang, termasuk enam juga anak, membutuhkan bantuan kemanusiaan di Suriah. Negara itu telah tercabik perang selama tujuh tahun hingga membuat jutaan warga kehilangan tempat tinggal.

PBB pada Kamis mengatakan berharap dapat mengumpulkan bantuan, sedikit-dikitnya bagi 100.000 warga Suriah, yang sangat membutuhkan bantuan setelah peperangan mengakhiri pengepungan selama bertahun-tahun di kantong yang diduduki pemberontak di Ghouta timur, demikian Reuters.

Baca juga: Suriah rontokkan rudal asing entah milik siapa

Baca juga: Kepada wartawan di Jakarta, AS berikrar singkirkan senjata kimia Suriah

Baca juga: Dubes AS di Indonesia beberkan penggunaan senjata kimia di Suriah

Baca juga: Rahasia Trump tidak ngawur ketika Barat merudal Suriah