Jakarta (ANTARA News) - Menjelang masuknya bulan suci Ramadan yang jatuh pada Mei 2018, Kementerian Perdagangan berupaya menjaga pasokan dan harga bahan pokok, salah satunya di wilayah Kalimantan Timur.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas telah memerintahkan Kementerian Perdagangan untuk memastikan ketersediaan stok dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok.

"Selain itu juga mengamakan transportasi untuk distribusi bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran," kata Oke dalam keterangan tertulis, Selasa.

Kementerian Perdagangan menggelar Rapat Koordinasi Daerah "Stabilisasi Harga dan Stok atau Pasokan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran 2018/1439 H" di Samarinda, Kalimantan Timur karena ingin menjamin ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pada level yang terjangkau.

Untuk mengawal kelancaran pasokan, Kemendag melakukan penetrasi ke pasar rakyat dan ritel modern. Bahan pokok akan didistribusikan satu bulan sebelum puasa ke seluruh daerah sesuai kebutuhannya secara bertahap sebagai antisipasi terhadap iklim dan hal-hal tak terduga lainnya.

Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditas beras, minyak goreng, gula, dan daging untuk mengontrol kenaikan harga.

Khusus komoditas beras, seluruh pedagang beras di pasar tradisional diwajibkan menjual beras medium dan ritel modern wajib menjual beras premium sesuai dengan HET per 13 April 2018. Pemerintah juga siap mengisi stok beras medium di pasar tradisional jika terjadi kekurangan.

Pada H-15 sebelum Lebaran, Kemendag juga akan menugaskan 200 pegawai turun langsung ke daerah yang berpotensi rawan guna memantau secara periodik agar dapat membuat langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas harga bapok di setiap daerah.