Samarinda (ANTARA News) - Dua kelompok mahasiswa di Universitas Mulawarman bentrok diduga buntut dari aksi demo yang disertai pembakaran bendera Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebagai reaksi atas pemuatan karikatur Nabi Muhammad di Buletin Sapu Lidi, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIN) Samarinda. "Kemarin, beberapa mahasiswa, di antaranya bernama Irawan, mahasiswa FKIP angkatan 2001 menanyakan tentang pembakaran bendera PMII," kata salah satu korban pemukulan, Khaerul, di Samarinda, Minggu. Para pelaku lalu menanyakan soal aksi demonstrasi yang dilakukan di depan kampus STAIN, Jalan Abul Hasan, Jumat (13/7) lalu oleh beberapa kelompok Islam, termasuk FPI (Front Pembela Islam) terkait pemuatan karikatur Nabi Muhammad di Buletin Sapu Lidi yang dikelola mahasiswa tergabung dalam PMII. Para penyerang itu menuding Khaerul yang telah melakukan pembakaran bendera PMII. "Saya memang ikut aksi demo itu, tetapi tidak ikut membakar bendera PMII," kata Khairul. Karena tidak ingin memperpanjang masalah, Khaerul mengaku memilih mengalah kemudian meninggalkan Irawan bersama kelompoknya. Namun, sesampai di rumahnya di Jalan Pramuka, dia bertemu dengan rekannya yang juga menjadi korban pengeroyokan, yakni Reiki dan Yoyo. Hairul menceritakan kejadian yang dialaminya saat bertemu Irawan. "Kami kembali lagi ke kampus untuk menjelaskan masalah itu kepada Irawan dan teman-temannya, agar tidak meluas. Namun, mereka ternyata tidak menerima dan langsung menyerang kami, sehingga Abdul Jalil terluka," ungkap Khaerul lagi. Khaerul berharap agar masalah itu segera diselesaikan baik secara hukum maupun sanksi administratif oleh rektorat. "Mereka harus diproses sesuai hukum yang berlaku dan kami menuntut agar rektor menindak tegas pelaku pengeroyokan itu, karena peristiwa ini terjadi di areal kampus," katanya. Apalagi akibat pengeroyokan itu, rekan mereka yang lain, yakni Abdul Jalil (21) mengalami patah tulang hidung yang kini mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Siaga, Jl Anggur Samarinda. Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Poltabes Samarinda telah menerima pengaduan itu dan kini masih mencari para pelakunya. Sebelumnya, puluhan anggota FPI Kaltim sebagian merupakan mahasiswa Unmul melakukan aksi demo disertai pembakaran bendera PMII di depan kampus STAIN Samarinda, Jumat (13/7). (*)