Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kinerja ekspor pada Maret 2018 yang mencapai 15,58 miliar dolar Amerika Serikat, mengalami kenaikan sebesar 10,24 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai 14,13 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan bahwa kenaikan kinerja ekspor tersebut didorong adanya kenaikan ekspor nonmigas yang mencapai 11,77 persen, sementara ekspor migas mengalami penurunan 3,81 persen pada Maret 2018.

"Dibandingkan pada Februari 2018, ada kenaikan 1024 persen. Kenaikan ekspor tersebut disebabkan adanya kenaikan ekspor nonmigas," kata Suhariyanto, di Jakarta, Senin.

Berdasar catatan BPS, eskpor nonmigas menyumbang 91,41 persen dari total ekspor Maret 2017. Beberapa sektor tercatat mengalami kenaikan kinerja ekspor, seperti sektor pertanian tercatat naik sebesar 20,01 persen, industri pengolahan naik 9,17 persen, dan pertambangan dan lainnya naik 22,66 persen.

Ekspor nonmigas pada Maret 2018 mencapai 14,24 miliar dolar AS, naik 11,77 persen dibanding Februari 2018. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Maret 2017 naik 8,16 persen.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2018 terhadap Februari 2018 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 358,9 juta dolar AS atau 18,58 persen, diikuti besi dan baja sebanyak 209,7 juta dolar AS, dan bijih, kerak, dan abu logam sebesar 133,3 juta dolar AS.

Ekspor nonmigas Maret 2018 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 2,36 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 1,59 miliar dolar AS dan Jepang 1,43 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,78 persen.

Sementara ekspor ke Uni Eropa atau 28 negara sebesar 1,53 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2018 mencapai 44,27 miliar dolar AS atau meningkat 8,78 persen dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai 40,21 miliar dolar AS atau meningkat 9,53 persen.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Maret 2018 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 7,53 miliar dolar AS atau 17,02 persen, diikuti Jawa Timur 4,77 miliar dolar AS atau 10,77 persen, dan Kalimantan Timur 4,59 miliar dolar AS atau 10,37 persen.

Baca juga: Kinerja ekspor Indonesia baik
Baca juga: BPS mencatat kinerja ekspor Agustus 2017 naik 11,73 persen