Jakarta (ANTARA News) - Vivo membuka kalender 2018 di pasar Indonesia dengan meluncurkan smartphone andalannya V9. Tak tanggung-tanggung, ponsel tersebut diperkenalkan dalam sebuah perhelatan akbar yang digelar di Borobudur, dan disiarkan langsung oleh 12 stasiun televisi.
Vivo V9 masih mengutamakan kamera depan 24MP, namun kali ini Vivo membekali perangkat itu dengan kamera ganda bagian belakang yang merupakan fitur yang banyak diusung vendor smartphone pada tahun lalu.
Seakan membayar keterlambatannya menghadirkan fitur tersebut, Vivo menyiapkan V9 untuk tampil dengan desain yang sedang hot saat ini yaitu layar berponi atau yang lebih dikenal dengan desain notch pada FullView Display andalannya.
Vivo juga menggandeng brand ambassador baru untuk V9, yaitu Afgan dan Maudy Ayunda. Dengan segala gembar-gembornya, lantas bagaimana kemampuan perangkat tersebut? Berikut ulasan ANTARA News untuk Vivo V9.
Desain
Desain Vivo V9 nampak sangat menggoda saat layar menyala. Perangkat tersebut meninggalkan kesan pertama yang mengingatkan pada ponsel andalan terbaru Apple, iPhone X -- sangat mirip, walaupun saat diperhatikan secara lebih detail akan berbeda.
Vivo memang bukan yang pertama mengekor desain smartphone milik perusahaan di Cupertino itu. Sebelumnya, dalam gelaran Mobile World Congress (MWC) pada akhir Februari, Asus telah meluncurkan Zenfone 5 dengan desain notch.
Sejumlah perusahaan teknologi nampaknya juga tertarik untuk mengusung desain serupa --Huawei dengan P20 dan Oppo dengan F7-- yang membuat desain notch menjadi tren saat ini.
Vivo V9 hadir dengan layar yang lebih besar dari pendahulunya, baik V7 maupun V7+, yaitu 6,3 inci. Meski demikian, V9 terasa nyaman digenggam. Hal ini dikarenakan Vivo mendorong bezel menjadi lebih tipis dengan ukuran hanya 1,75mm, serta desain handgrip yang telah diusung Vivo sejak V7.
Karena bezel-nya yang sangat tipis, bagian depan V9 hanya menyisakan kamera 24MP, speaker, sensor serta LED notifikasi. Perlu diingat, V9 tidak memiliki tombol fisik, namun hadir dengan FullView Display dengan aspek rasio 19:9 dan rasio body screen-to-body sebesar 90 persen, di mana tombol navigasi tersaji langsung dalam layar.
Vivo masih membekali perangkatnya dengan pemindai sidik jari yang diletakkan di bagian belakang, sehingga memudahkan membuka kunci layar dengan jari telunjuk saat ponsel digenggam. Tulisan "VIVO" terdapat persis di bawah pemindai sidik jari.
Masih di bagian belakang, tampilan V9 relatif simpel. Namun, ada yang berbeda, Vivo kali ini menyusun kamera gandanya bersama LED flash secara vertikal di ujung kiri atas. Desain ini tentu saja kembali mengingatkan pada iPhone X.
Di bagian samping kanan terdapat tombol volume dan tombol kunci, sedangkan disamping kiri terdapat triple slot -- dua slot SIM card dan satu slot yang dapat digunakan untuk memperluas ruang penyimpanan dengan MicroSD hingga 256GB.
Sementara itu, di bagian bawah terdapat speaker, port audio jack 3.5mm dan port USB. Meski saat ini sudah banyak smartphone yang menggunakan USB Type C, Vivo V9 masih menggunakan MicroUSB.
(Video review Vivo V9 (ANTARA News/Arindra Meodia)
Software
Vivo V9 dibekali sistem operasi Android Oreo 8.1.0 yang dipasangkan dengan tampilan antarmuka Funtouch 4.0. Launcher terbaru bawaan Vivo tersebut nampak mirip dengan antarmuka yang dimiliki iPhone.
Jika bagian bawah ditarik, akan terdapat laci yang menyimpan menu-menu yang khas iOS, seperti pengaturan kecerahan, bluetooth, Wifi dan mode offline. Sementara, saat bagian atas ditarik akan muncul seluruh notifikasi.
Begitu pula dengan kumpulan aplikasi yang sedang dijalankan, yang tadinya tersusun secara horizontal, kini tampil berurutan secara vertikal. Tidak hanya itu, cara menutup aplikasi yang harus diusap dari bawah ke atas juga membuat semakin mirip dengan iOS, sehingga pengguna Android perlu mengambil waktu untuk membiasakan diri dengan antarmuka ini.
Funtouch OS 4.0 menghadirkan beberapa aplikasi pre-instal. Salah satunya, aplikasi bawaan iManager yang berisi fitur untuk mengelola ruang dan memantau data. Ada pula aplikasi Pengelola File yang memiliki fitur serupa dengan iManager dan aplikasi EasyShare untuk berbagi file ke sesama Android yang juga dapat dimanfaatkan untuk transfer data ke ponsel baru.
Selain itu, Funtouch OS 4.0 juga membawa kemampuan multi-tasking yang memungkinkan menjalankan lebih dari satu aplikasi secara bersamaan dan kemampuan menyembunyikan tombol navigasi dengan gerakan navigasi.
Tak hanya itu, ada pula fitur Tangkap Layar Super yang memungkinkan untuk merekam layar, fitur Kloning Aplikasi yang memungkinkan menduplikasi aplikasi, diantaranya WhatsApp dan Facebook, serta fitur Satu Tangan untuk memunculkan layar kecil atau memperkecil tampilan pada keyboard.
Vivo juga membekali V9 dengan Mode Game yang memungkinkan untuk menerima panggilan penting serta membalas chat tanpa perlu menghentikan permainan dan Mode Sepeda Motor untuk menangani panggilan masuk dalam cara yang lebih aman ketika berkendara dengan menolak panggilan secara otomatis dan merespons panggilan dengan SMS.
Untuk keamanan, Vivo V9 dipersenjatai dengan sensor pemindai sidik jari dan pemindai wajah atau AI Face Access. Dengan teknologi tersebut V9 akan memindai karakter wajah untuk membuka ponsel.
Saat ANTARA News mencoba, fitur tersebut tetap dapat mengenali biologis wajah meski menggunakan kacamata atau poni. Padahal, pada saat melakukan pemindaian wajah tidak menggunakan kacamata dan poni. Fitur tersebut juga memiliki sensitivitas yang cukup baik.
Hardware
Dibekali dengan desain dan teknologi perangkat lunak terbaru, sayangnya V9 tidak dipersenjatai dengan chipset yang lebih baik dari pendahulunya. Vivo V9 masih didukung CPU Qualcomm Snapdragon 450.
Perangkat itu dilengkapi RAM 4GB dan memori internal 64GB yang dapat diupgrade hingga 256GB.
Untuk performa, berdasarkan patokan tes PCMark for Android, performa Vivo V9 diberi nilai 4.558, tidak lebih baik dari pendahulunya, Vivo V7, yang mengantongi skor 4.847, atau pun pesaingnya Xiaomi Mi A1 yang memilki skor 4.892.
Namun, tes Antutu Benchmark V.7.0.7 berkata lain. Vivo V9 mengalahkan V7 dan Mi A1 dengan nilai jauh lebih unggul yaitu 76.697.
Sebagai informasi, aplikasi benchmark PCMark mengukur performa smartphone lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pemakai, sebutlah mengetik, menjelajah di internet, atau pun penyuntingan video. Sementara, Antutu menguji beberapa hal antara lain 3D, User Experience (UX), CPU, GPU dan RAM.
Vivo V9 nyaman digunakan untuk berbagai aplikasi. Tidak ada kendala atau lag saat menonton YouTube atau pun bermain game. Soal daya tahan baterai, V9 juga mampu menyediakan energi yang cukup untuk bekerja seharian.
Dibekali baterai 3.260mAh, hasil pengujian kinerja baterai oleh PCMark for Android menunjukkan, V9 dapat berjalan enam jam 58 menit. Meski angka itu jauh dari V7 dan Mi A1, sama sekali tidak ada masalah dengan daya tahan baterai V9.
Untuk kelengkapan lainnya, Vivo V9 telah dilengkapi konektivitas 4G LTE, Wi-Fi direct, Bluetooth 4.2, USB 2.0, GPS, OTG, dan triple slot.
Kamera
Seperti pendahulunya, Vivo membekali V9 dengan kamera depan 24MP. Mengusung tagline "Perfect Shot," Vivo membenamkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence dalam kamera selfie-nya.
Kamera depan Vivo V9 dilengkapi AI Face Beauty untuk memperbaiki hasil foto wajah yang disesuaikan dengan jenis kelamin, usia, warna dan tekstur kulit, sehingga efek Face Beauty yang diberikan dalam fitur ini tampak natural. Ada pula AI Selfie Lighting untuk memproses cahaya saat mengambil gambar, sehingga selfie juga terlihat cerah saat dilakukan di kondisi minim cahaya.
Tanpa teknologi tersebut, rasanya Vivo memang bisa dikatakan hebat untuk kamera selfie -- mampu menghasilkan selfie yang jernih meski saat berada dalam ruangan.
Selain itu, kamera selfie V9 juga dilengkapi dengan fitur Potrait Mode yang dapat menghasilkan efek bokeh pada foto. Fitur tersebut dapat diaktifkan dengan menekan ikon profil berbentuk bundar di bagian atas di sebelah tulisan HDR.
Setelah menangkap gambar dengan fitur tersebut, ponsel akan langsung memproses gambar dan memberikan efek blur di latar objek. Hasil gambar bisa dibilang baik, transisi objek dengan latar yang diburamkan terlihat cukup mulus, meski hanya menggunakan satu kamera.
Saat ANTARA News menjajal fitur itu untuk berswafoto bersama, kamera langsung mengenali wajah meski objek berada saling berjauhan. Deteksi wajah pada kamera depan otomatis aktif untuk mengunci beberapa wajah dan mengaburkan bagian lain dalam foto.
Sayangnya, fitur itu tidak memungkinkan untuk mengatur ulang efek bokeh secara manual saat hasil foto sudah ada di galeri.
Untuk kamera belakang, Vivo V9 hadir dengan kamera belakang ganda -- kamera utama beresolusi 13MP dan kamera sekunder beresolusi 2MP.
Dengan kamera ganda, V9 juga menawarkan efek bokeh untuk kamera belakang. Sama seperti kamera depan, fitur efek tersebut ada di bagian atas di sebelah tulisan HDR dengan lambang menyerupai ikon profil.
Namun, nampaknya fitur ini masih memiliki banyak kekurangan. Di beberapa kali pengambilan gambar, efek bokeh kamera ganda tidak secara penuh meng-cover bagian yang ingin diburamkan.
Tidak seperti efek bokeh pada kamera depan, Face Detection kurang berjalan dengan baik, terlebih jika terdapat lebih dari satu wajah. Kamera seakan susah mengenali -- tak jarang wajah yang menjadi blur, bukan background. Proses menangkap gambar juga membutuhkan waktu yang lebih lama.
Untungnya, efek bokeh kamera belakang dilengkapi dengan fitur edit bokeh, sehingga hasil foto dapat diperbaiki dengan mengatur ulang fokus dan mengatur intensitas blur dalam foto.
Terlepas dari fitur kamera ganda, kamera belakang V9 tmemiliki kualitas yang cukup baik yang mampu menangkap detail dan menghasilkan foto yang jernih. Mode-mode yang ditawarkan pada kamera juga cukup beragam, antara lain Ultra HD, PPT, Profesional, Gerak Lambat dan Fotografi.
Vivo V9 juga dilengkapi dengan fitur Mode Live Picture baik di kamera depan maupun kamera belakang untuk menangkap gambar 1,5 detik sebelum dan 1,5 detik setelah mengambil gambar. Fitur ini membuat gambar terlihat lebih hidup.
Kesimpulan
Vivo V9 bisa dikatakan perangkat yang "nanggung." Menawarkan segala macam fitur kekinian, sayangnya Vivo membekali V9 dengan hardware yang kurang "greget" -- mulai dari chipset Qualcomm seri 400 hingga konfigurasi kamera ganda belakang yang hanya 13MP+2MP.
Meski begitu, Vivo V9 adalah paket lengkap yang menarik dengan segala macam fitur teknologi terkini mulai dari sensor pemindai wajah, hingga desain notch poni. Dibandrol Rp3,999 juta, dengan suguhan fitur kekinian menjadikan Vivo V9 perangkat yang bisa mencuri pasar ponsel di lini mid-end.
Review - Vivo V9, ponsel swafoto berkamera ganda dengan desain menggoda
Oleh Arindra Meodia
16 April 2018 10:39 WIB
Vivo V9. (ANTARA News/Arindra Meodia)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: