Sandiaga sebut laporan warga ke balkot menurun berkat penanganan tingkat kecamatan
16 April 2018 10:27 WIB
Arsip - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan arahan kepada peserta pelatihan kewirausahaan di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan, Rabu (4/04/2018). (ANTARA/Susylo Asmalyah)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan jumlah warga yang melaporkan keluhannya ke tempat pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta mengalami penurunan.
"Hari ini memantau laporan dari warga yang sudah menurun sangat drastis dan mayoritas mengenai lahan tanah, mengenai statusnya, legalitasnya, juga mengenai rencana pemprov untuk membebaskan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Menurut Wagub Jakarta,menurunnya kunjungan warga yang mengadu ke Balkot, adalah karena sudah tertangani kegiatan tersebut di kecamatan setiap Sabtu.
"Untuk permasalahan yang sangat inti mengenai lapangan kerja sudah tertangani OK OCE, tapi ada beberapa yang masih terus datang ke sini yang kita akan tangani," kata Sandiaga, merujuk pada program pusat kewirausahaan tiap kecamatan atau One Kecamatan, One Centre of Entrepreneurship (OK OCE).
"Karena memang sekarang ekonomi walaupun terasa sedikit berkembang, lapangan kerja masih susah didapat sementara OK OCE ini terus meningkat," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Peserta OK-OCE 70 persen perempuan, Sandi: sesuai prediksi saya
Baca juga: Sandiaga sosialisasikan OK-OCE kepada Dewan Kota
Baca juga: Sandiaga terharu OK OCE masuk kawasan elite
Baca juga: Sandiaga Uno ingin wisata Balai Kota lebih menarik
Kebutuhan lapangan kerja akan disandingkan dengan pertumbuhan yang ada di OK OCE. Dia melihat bahwa ada sinergi yang bisa dibangun disini sehingga lapangan kerja bisa terbuka lebih masif lagi.
"Untuk periode 6 -12 bulan ke depan begitu ramp up dari OK OCE ini mencapai 40.000 peserta, mudah-mudahan dalam waktu 1-2 bulan ini," kata Sandiaga.
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta menargetkan ada sekitar 40.000 wirausahawan baru di ibu kota melalui program OK OCE atau satu kecamatan satu pusat kewirausahaan.
Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran Rp81 miliar untuk penyelenggaraan program OK OCE pada 2018 yang akan digunakan untuk pelatihan.
"Hari ini memantau laporan dari warga yang sudah menurun sangat drastis dan mayoritas mengenai lahan tanah, mengenai statusnya, legalitasnya, juga mengenai rencana pemprov untuk membebaskan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Menurut Wagub Jakarta,menurunnya kunjungan warga yang mengadu ke Balkot, adalah karena sudah tertangani kegiatan tersebut di kecamatan setiap Sabtu.
"Untuk permasalahan yang sangat inti mengenai lapangan kerja sudah tertangani OK OCE, tapi ada beberapa yang masih terus datang ke sini yang kita akan tangani," kata Sandiaga, merujuk pada program pusat kewirausahaan tiap kecamatan atau One Kecamatan, One Centre of Entrepreneurship (OK OCE).
"Karena memang sekarang ekonomi walaupun terasa sedikit berkembang, lapangan kerja masih susah didapat sementara OK OCE ini terus meningkat," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Peserta OK-OCE 70 persen perempuan, Sandi: sesuai prediksi saya
Baca juga: Sandiaga sosialisasikan OK-OCE kepada Dewan Kota
Baca juga: Sandiaga terharu OK OCE masuk kawasan elite
Baca juga: Sandiaga Uno ingin wisata Balai Kota lebih menarik
Kebutuhan lapangan kerja akan disandingkan dengan pertumbuhan yang ada di OK OCE. Dia melihat bahwa ada sinergi yang bisa dibangun disini sehingga lapangan kerja bisa terbuka lebih masif lagi.
"Untuk periode 6 -12 bulan ke depan begitu ramp up dari OK OCE ini mencapai 40.000 peserta, mudah-mudahan dalam waktu 1-2 bulan ini," kata Sandiaga.
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta menargetkan ada sekitar 40.000 wirausahawan baru di ibu kota melalui program OK OCE atau satu kecamatan satu pusat kewirausahaan.
Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran Rp81 miliar untuk penyelenggaraan program OK OCE pada 2018 yang akan digunakan untuk pelatihan.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: