Ekspor kopi Sumut terbesar ke Amerika Serikat
16 April 2018 09:53 WIB
Sejumlah pekerja menyortir biji kopi untuk siap ekspor, di PT Sari Makmur TunggalMandiri, Deli Serdang, Sumut, Selasa (7/6). Eksoportir terpaksa tetap melakukan ekspor untuk menutupi kontrak ekspor meski merugi, menyusul harga jual di dalam negeri yang bertahan mahal yakni Rp 65 ribu/kg. (ANTARA/Evalisa Siregar)
Medan (ANTARA News) - Ekspor kopi Sumatera Utara masih tetap terbesar atau terbanyak ke Amerika Serikat dengan volume ekspor di 2017 sebanyak 34.691 ton.
"Ekspor terbesar kopi Sumut masih ke AS (Amerika serikat) disusul Jerman dan Jepang," ujar Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam di Medan, Senin.
Ekspor kopi Sumut ke Jerman pada periode sama atau 2017 sejumlah 5.528 ton dan Jepang 4.454 ton.
Menurut dia, ekspor kopi Sumut terbesar berupa jenis Arabika sesuai permintaan negara importir.
Dia mengakui ada tren peningkatan permintaan dari berbagai negara termasuk Republk Rakyat Tiongkok atau RRT tetapi belum sebanyak AS, Jerman dan Jepang.
Agar ekspor terus naik kata Saidul Alam, selain produksi, mutu kopi perlu terus ditingkatkan .
Apalagi kata dia, persaingan ekspor kopi semakin kuat khususnya dari Vietnam.
"Untuk peningkatan produksi dan mutu kopi perlu percepatan peremajaan tanaman kopi petani," katanya.
Peremajaan penting karena di Sumut juga masih banyak tanaman tua dengan bibit asalan.
AEKI sendiri sudah berpartisipasi untuk membantu peremajaan tanaman kopi petani termasuk dengan menggandeng perusahaan ekspor memberikan bantuan bibit kopi.
"Tetapi perlu dukungan kuat dari banyak pihak khususnya pemerintah dan petani sendiri " katanya
Dewasa ini, kata Saidul akibat produksi terbatas sementara permintaan banyak, harga di dalam negeri melonjak tajam.
Baca juga: AS masih jadi pengimpor terbesar kopi Sumut
Baca juga: Petani Sumut keluhkan harga kopi turun
"Ekspor terbesar kopi Sumut masih ke AS (Amerika serikat) disusul Jerman dan Jepang," ujar Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam di Medan, Senin.
Ekspor kopi Sumut ke Jerman pada periode sama atau 2017 sejumlah 5.528 ton dan Jepang 4.454 ton.
Menurut dia, ekspor kopi Sumut terbesar berupa jenis Arabika sesuai permintaan negara importir.
Dia mengakui ada tren peningkatan permintaan dari berbagai negara termasuk Republk Rakyat Tiongkok atau RRT tetapi belum sebanyak AS, Jerman dan Jepang.
Agar ekspor terus naik kata Saidul Alam, selain produksi, mutu kopi perlu terus ditingkatkan .
Apalagi kata dia, persaingan ekspor kopi semakin kuat khususnya dari Vietnam.
"Untuk peningkatan produksi dan mutu kopi perlu percepatan peremajaan tanaman kopi petani," katanya.
Peremajaan penting karena di Sumut juga masih banyak tanaman tua dengan bibit asalan.
AEKI sendiri sudah berpartisipasi untuk membantu peremajaan tanaman kopi petani termasuk dengan menggandeng perusahaan ekspor memberikan bantuan bibit kopi.
"Tetapi perlu dukungan kuat dari banyak pihak khususnya pemerintah dan petani sendiri " katanya
Dewasa ini, kata Saidul akibat produksi terbatas sementara permintaan banyak, harga di dalam negeri melonjak tajam.
Baca juga: AS masih jadi pengimpor terbesar kopi Sumut
Baca juga: Petani Sumut keluhkan harga kopi turun
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: