"Sebenarnya sudah banyak pengendara yang mengetahui peraturan baru itu, walaupun memang masih ada yang belum tahu. Untuk itu kami akan terus sosialisasi sampai akhir bulan ini," kata Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Budi Rahardjo, saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dia yang ikut memantau pelaksanaan ganjil-genap di tol Tangerang-Jakarta mengatakan, hari ini mereka telah mengarahkan kendaraan berplat ganjil untuk tidak masuk tol menuju Jakarta. Ini karena tanggal di kalender menunjukkan angka genap pada hari ini (16 pada April ini)
Dari hasil pelaksanaan uji coba hari pertama ini, dikatakan, sebenarnya sudah banyak pengendara yang mengetahui aturan ini sehingga yang berplat ganjil mencari jalan lain menuju Jakarta.
"Tapi ada juga pengendara berplat ganjil yang sebenarnya sudah tahu aturan ini, ingin coba-coba masuk tol. Untuk yang ini kami sampaikan secara persuasif bahwa ada aturan baru," katanya.
Sosialisasi mereka tentang ini dilakukan secara masif di sejumlah titik yang berdekatan dengan pintu tol dan di tepi jalan raya, baik berupa spanduk maupun brosur yang dibagikan ke pengemudi. "Intinya kami ingin semua pengendara tahu sehingga pada pelaksanaan wajib pada awal Mei, sudah tahu semua," katanya.
Sosialisasi, kata Rahardjo, juga dilakukan di tol Cibubur-Jakarta agar pengendara juga paham.
Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, saat meninjau persiapan pelaksanaan ganjil-genap, Minggu (15/4), mengaku optimistis 40 persen kepadatan terurai dan masyarakat beralih ke angkutan umum dengan pemberlakuan ganjil-genap di pintu tol Tangerang dan Kunciran.
"Kalau di Bekasi bisa 36 persen, di sini bisa 40 persen dengan rata-rata 1.500 kendaraan per jam sibuk," kata dia.
Dia menjelaskan, pemberlakuan pembatasan di dua ruas tol di Tangerang karena melihat kesuksesan yang diberlakukan di pintu tol Bekasi, di mana 36 persen masyarakat beralih ke angkutan umum dan kecepatan meningkat 22 persen.
Sumadi mengatakan, masyarakat bisa beralih ke angkutan umum kereta ataupun bus eksekutif yang sudah disediakan pemerintah melalui BPTJ, yang menyediakan satu lajur khusus untuk bus.
"Transportasi massal adalah satu yang kami upayakan, sekarang kami menggunakan bus. Saya juga mencatat informasinya, PPD, Sinar Jaya, Royal Premium, hasilnya bagus. Bisa dibayangkan dengan jalur khusus akan lebih bagus lagi, harapan kita semuanya minimal 50 persen masyarakat menggunakan transportasi massal," katanya.