Jakarta, (ANTARA News) - PT Pembangkit Jawa Bali (PT PJB) Unit Pembangkit (UP) Muara Tawar mengembangkan kelestarian dan ekowisata mangrove di Muara Gembong Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Pada 2018, kami mencanangkan program Kampung Batik Betawi berbasis wisata edukasi dan ekowisata mangrove terpadu," kata Komisaris PT PJB Defy Indiyanto Budiarto di Jakarta, Minggu.

Defy mengatakan PT PJB Unit Pembangkit Muara Tawar mendukung pencapaian "Sustainable Development Goals" (SDGs) dengan sasaran pengembangan di Desa Segara Jaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Defy menyatakan sasaran SDGs menitikberatkan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Sementara itu, General Manager PJB UP Muara Tawar Lavi Rumandioko menuturkan PT PJB Unit Pembangkit Muara Tawar memiliki CSR unggulan meliputi program pengembangan usaha batik betawi, ekowisata mangrove dan pengelolaan sampah terpadu yang telah dirintis sejak 2014.

Lavi menjelaskan program Kampung Batik Betawi akan dijadikan sebagai kampung wisata edukasi batik terdiri atas mural batik dan sentra kerajinan batik warga sehingga masyarakat dapat belajar membatik yang dipusatkan di Desa Segara Jaya Kabupaten Bekasi.

Sementara itu, program ekowisata mangrove terpadu mengintegrasikan konsep wisata, konservasi dan edukasi di kawasan pesisir utara Bekasi yakni Muara Tawar dan Muara Gembong.

Lavi mengungkapkan pihaknya telah melakukan pembibitan dan penanaman pohon mangrove sebanyak 70.000 pohon sejak 2014.

Pada 2018, PT PJB UP Muara Tawar akan menata Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Segara Jaya sebagai pintu gerbang wisata dengan pengembangan kuliner apung, konservasi dan wisata pendidikan.

Diungkapkan Lavi, PT PJB UP Muara Tawar juga akan membangun Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah Terpadu Segara Jaya dengan kegiatan pengelolaan limbah menjadi kerajinan.