Surabaya Bhayangkara Samator juarai Proliga 2018
15 April 2018 18:00 WIB
Pebolavoli putra Surabaya Bhayangkara Samator Nicolas (kanan) mensmes bola kearah pebola voli putra Palembang Bank Sumsel Babel Dhani pada pertandingan Proliga 2018. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Yogyakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putra Surabaya Bhayangkara Samator sukses menjuarai Proliga 2018 setelah menguasai keadaan dan mengalahkan Palembang Bank Sumsel Babel 3-1 (25-22,25-16,23-25 dan 30-28) dalam pertandingan final di Yogyakarta, Minggu.
Pada pertandingan grand final yang digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta, tim Surabaya Bhayangkara Samator tampil mendominasi di dua set awal. Bahkan pada set kedua, tim yang diasuh oleh Ibarsyah nyaris tidak mendapatkan perlawanan berarti dari Bank Sumsel Babel.
Pada awal set kedua, Surabaya Bhayangkara Samator bahkan langsung melesat unggul 12-2. Meskipun Palembang Bank Sumsel Babel mencoba mengumpulkan poin sedikit demi sedikit, namun jarak perolehan angka yang cukup jauh membuat Samator mampu menyelesaikan set kedua tersebut dengan mudah.
Namun demikian, pemain Palembang Bank Sumsel Babel di bawah asuhan pelatih Samsul Jais tidak mau menyerah begitu saja, dan bisa bangkit pada set ketiga meskipun sempat tertinggal 3-6 di awal set.
Setelan mampu menyamakan kedudukan menjadi 8-8 langkah Palembang Bank Sumsel Babel sepertinya tidak lagi terbendung untuk mencuri poin di set tersebut meskipun pertandingan berlangsung cukup ketat.
Permainan pada set keempat juga berlangsung hampir sama seperti set ketiga. Surabaya Bhayangkara Samator sempat unggul hingga 11-4 di awal set keempat.
Namun lawan bisa mengejar ketertinggalan untuk menyamakan kedudukan di pertengahan pertandingan, bahkan memaksa lima kali match poin sebelum Samator menutup set tersebut untuk memastikan gelar juara.
Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Ibarsyah mengatakan kunci kemenangan tim berada pada tiga faktor yaitu penguasaan "receive" bola pertama, servis dan blok.
"Ketiga faktor tersebut merupakan faktor penting untuk bisa meraih poin. Ini yang terus diasah dari putaran pertama hingga babak grand final," katanya.
Meskipun demikian, ia menyebut kemenangan timnya di set keempat lebih disebabkan oleh faktor keberuntungan.
Sedangkan Samsul Jais mengatakan meski harus puas di posisi runner up, namun ia tetap bersyukur karena perjalanan timnya untuk tampil di babak grand final membutuhkan perjuangan yang berat.
Ia pun mengakui jika penampilan anak asuhnya pada set pertama dan kedua kurang maksimal dan tidak mudah untuk membangkitkan semangat permainan di set berikutnya.
Sementara itu, Ketua PBVSI Komjen Imam Sujarwo mengatakan Proliga 2019 akan digelar lebih awal dari jadwal yang ditetapkan yaitu sudah akan dimulai pada Desember 2018 karena pada 2019 bertepatan dengan Pemilu.
Baca juga: Samator ke final setelah kalahkan Pertamina
Pada pertandingan grand final yang digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta, tim Surabaya Bhayangkara Samator tampil mendominasi di dua set awal. Bahkan pada set kedua, tim yang diasuh oleh Ibarsyah nyaris tidak mendapatkan perlawanan berarti dari Bank Sumsel Babel.
Pada awal set kedua, Surabaya Bhayangkara Samator bahkan langsung melesat unggul 12-2. Meskipun Palembang Bank Sumsel Babel mencoba mengumpulkan poin sedikit demi sedikit, namun jarak perolehan angka yang cukup jauh membuat Samator mampu menyelesaikan set kedua tersebut dengan mudah.
Namun demikian, pemain Palembang Bank Sumsel Babel di bawah asuhan pelatih Samsul Jais tidak mau menyerah begitu saja, dan bisa bangkit pada set ketiga meskipun sempat tertinggal 3-6 di awal set.
Setelan mampu menyamakan kedudukan menjadi 8-8 langkah Palembang Bank Sumsel Babel sepertinya tidak lagi terbendung untuk mencuri poin di set tersebut meskipun pertandingan berlangsung cukup ketat.
Permainan pada set keempat juga berlangsung hampir sama seperti set ketiga. Surabaya Bhayangkara Samator sempat unggul hingga 11-4 di awal set keempat.
Namun lawan bisa mengejar ketertinggalan untuk menyamakan kedudukan di pertengahan pertandingan, bahkan memaksa lima kali match poin sebelum Samator menutup set tersebut untuk memastikan gelar juara.
Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Ibarsyah mengatakan kunci kemenangan tim berada pada tiga faktor yaitu penguasaan "receive" bola pertama, servis dan blok.
"Ketiga faktor tersebut merupakan faktor penting untuk bisa meraih poin. Ini yang terus diasah dari putaran pertama hingga babak grand final," katanya.
Meskipun demikian, ia menyebut kemenangan timnya di set keempat lebih disebabkan oleh faktor keberuntungan.
Sedangkan Samsul Jais mengatakan meski harus puas di posisi runner up, namun ia tetap bersyukur karena perjalanan timnya untuk tampil di babak grand final membutuhkan perjuangan yang berat.
Ia pun mengakui jika penampilan anak asuhnya pada set pertama dan kedua kurang maksimal dan tidak mudah untuk membangkitkan semangat permainan di set berikutnya.
Sementara itu, Ketua PBVSI Komjen Imam Sujarwo mengatakan Proliga 2019 akan digelar lebih awal dari jadwal yang ditetapkan yaitu sudah akan dimulai pada Desember 2018 karena pada 2019 bertepatan dengan Pemilu.
Baca juga: Samator ke final setelah kalahkan Pertamina
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: