Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia sebaiknya perlu mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) untuk secepatnya mengadakan sidang darurat guna membahas permasalahan serangan pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ke Suriah, kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana.
"Serangan yang dilakukan oleh AS Inggris dan Prancis terhadap Suriah sangat disayangkan karena tidak adanya mandat dari Dewan Keamanan PBB. Apapun alasannya," ujarnya di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, Pemerintah Indonesia harus meminta negara-negara sekutu AS untuk menahan diri agar serangan ke Suriah tidak meningkat menjadi perang panas antar-negara.
Baca juga: Serangan Amerika Serikat ke Suriah diprediksi tambah ketegangan di Timteng
AS mulai melancarkan serangan militer ke Suriah sebelum fajar menyingsing pada Sabtu, dan suara ledakan keras bergema di seantero ibu kota Suriah, Damaskus.
Baca juga: Trump perintahkan militer AS serang Suriah
Titik-titik merah terlihat beterbangan dari darat ke langit, yang terlihat sebagai pertahanan udara terhadap serangan AS itu, demikian laporan televisi negara Suriah dan wartawan kantor berita Xinhua China di Damaskus.
Baca juga: PM Inggris Theresa May perintahkan tembak rudal ke Suriah
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu mengatakan telah memerintahkan intervensi militer di Suriah bersama AS dan Inggris dalam serangan menghadapi penggunaan senjata kimia oleh Suriah.
Baca juga: Prancis perintahkan aksi militer di Suriah bersama Amerika Serikat dan Inggris
Baca juga: Rusia diperkirakan akan minta pertemuan PBB terkait serangan AS ke Suriah
Indonesia perlu desak PBB bersidang darurat bahas Suriah
14 April 2018 17:54 WIB
Hikmahanto Juwana. (ui.ac.id)
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018
Tags: