Pesan Presiden Jokowi kepada penyuluh agama
14 April 2018 15:17 WIB
Presiden Joko Widodo berpidato saat menghadiri Silaturahmi Penyuluh Agama Jawa Tengah 2018 di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/4/2018).(ANTARA /Aji Styawan)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat Silaturahmi Penyuluh Agama se-Jawa Tengah berpesan kepada penyuluh agama agar menjadi teladan berbudi pekerti bagi masyarakat.
"Pikiran positif akan memancarkan aura semangat untuk seluruh umat kita," kata Presiden Jokowi saat acara yang dihelat di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut Presiden, peran penyuluh agama sangat penting untuk menghadirkan agama yang tentu saja ramah untuk umat maupun kehidupan antarumat beragama.
Selain itu, penyuluh agama juga merupakan sebagai pemandu umat yang harus dapat menumbuhkan motivasi, harapan dan optimisme, bukan pembimbing yang menakut-nakuti dan menumbuhkan pesimisme.
Dalam kunjungan kerjanya itu, Presiden mengatakan agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan saling memperkukuh, bukan untuk saling dipertentangkan.
"Negara memberikan perlindungan dalam berkeyakinan dan agama memberikan panduan ilahiah bagi masyarakat dalam berperilaku dan bermasyarakat," kata Presiden yang menambahkan aparat pemerintah dan para pemuka agama harus selalu bekerja sama untuk membangun Indonesia yang kokoh.
Pemuka agama dan aparatur pemerintah diminta terus mengajarkan sikap toleransi dan saling pengertian, serta bersinergi dan bekerja sama kepada seluruh umat.
"Bekerja sama untuk meningkatkan saling pengertian antar-agama, antar-etnis dan antar-status sosial," ujar Presiden.
Presiden mengapresiasi para penyuluh agama se-Jawa Tengah yang hadir pada acara itu tercatat sebanyak 5.711 orang, baik dari perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu.
"Luar biasa, karena saudara-saudara telah memberikan pengorbanan kepada negara, bangsa dan agama. Luar biasa atas komitmen Saudara memperkuat kerukunan bangsa serta luar biasa atas komitmen Saudara untuk memperkokoh NKRI memperkokoh Pancasila serta memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika," demikian Presiden dalam pernyataan dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Presiden melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Kota Semarang setelah melawat Kota Jayapura dan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua pada 11-13 April 2018.
Sebelumnya di Papua, Presiden meninjau pembangunan jembatan Holtekam, bertemu masyarakat di pasar mama-mama, dan meninjau pembangunan infrastruktur serta pemulihan kasus campak dan gizi buruk di pelosok Kabupaten Asmat.
Baca juga: Polisi ingatkan penyuluh agama terkait radikalisme
Baca juga: Dirjen: gaji penyuluh agama akan naik signifikan 2019
"Pikiran positif akan memancarkan aura semangat untuk seluruh umat kita," kata Presiden Jokowi saat acara yang dihelat di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut Presiden, peran penyuluh agama sangat penting untuk menghadirkan agama yang tentu saja ramah untuk umat maupun kehidupan antarumat beragama.
Selain itu, penyuluh agama juga merupakan sebagai pemandu umat yang harus dapat menumbuhkan motivasi, harapan dan optimisme, bukan pembimbing yang menakut-nakuti dan menumbuhkan pesimisme.
Dalam kunjungan kerjanya itu, Presiden mengatakan agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan saling memperkukuh, bukan untuk saling dipertentangkan.
"Negara memberikan perlindungan dalam berkeyakinan dan agama memberikan panduan ilahiah bagi masyarakat dalam berperilaku dan bermasyarakat," kata Presiden yang menambahkan aparat pemerintah dan para pemuka agama harus selalu bekerja sama untuk membangun Indonesia yang kokoh.
Pemuka agama dan aparatur pemerintah diminta terus mengajarkan sikap toleransi dan saling pengertian, serta bersinergi dan bekerja sama kepada seluruh umat.
"Bekerja sama untuk meningkatkan saling pengertian antar-agama, antar-etnis dan antar-status sosial," ujar Presiden.
Presiden mengapresiasi para penyuluh agama se-Jawa Tengah yang hadir pada acara itu tercatat sebanyak 5.711 orang, baik dari perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu.
"Luar biasa, karena saudara-saudara telah memberikan pengorbanan kepada negara, bangsa dan agama. Luar biasa atas komitmen Saudara memperkuat kerukunan bangsa serta luar biasa atas komitmen Saudara untuk memperkokoh NKRI memperkokoh Pancasila serta memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika," demikian Presiden dalam pernyataan dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Presiden melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Kota Semarang setelah melawat Kota Jayapura dan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua pada 11-13 April 2018.
Sebelumnya di Papua, Presiden meninjau pembangunan jembatan Holtekam, bertemu masyarakat di pasar mama-mama, dan meninjau pembangunan infrastruktur serta pemulihan kasus campak dan gizi buruk di pelosok Kabupaten Asmat.
Baca juga: Polisi ingatkan penyuluh agama terkait radikalisme
Baca juga: Dirjen: gaji penyuluh agama akan naik signifikan 2019
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: