Pulau Pisang (ANTARA News) - Pesepakbola Egy Maulana Vikri bergabung dengan klub asal Polandia, Lechia Gdansk dan menjadi pembicaraan penyuka sepakbola nasional, namun gaung pemain berusia 17 tahun belum sampai Pulau Pisang, Pesisir Barat, Lampung terutama anak-anak.

Fakta tersebut terkuak saat Menpora Imam Nahrawi yang saat itu menyamar menjadi guru melakukan kunjungan ke SD Negeri Pasar, Pulau Pisang yang lokasinya sekitar 45 menit perjalanan menggunakan kapal cepat dari ibukota Pesisir Barat yaitu Krui, Sabtu.

"Siapa pemain sepak bola terkenal," tanya Menpora Imam Nahrawi kepada siswa di sela pendidikan belajar mengajar.

Dengan cekatan, siswa-siswi yang menggunakan seragam pramuka itu menjawab hampir bersamaan. "Ronaldo, Lionel Messi, Neymar," demikian jawaban siswa saat ditanya orang nomor satu di Kemenpora itu.

Jawaban cukup mengejutkan saat menpora bertanya siapa pemain sepak bola Indonesia yang dikenal. Memang butuh waktu siswa-siswi SD Negeri Pasar, untuk menjawab. Namun, akhirnya muncul dua nama pemain sepak bola Indonesia yang dikenal.

"Evan Dimas, Bambang Pamungkas," teriak beberapa siswa saat menjawab pertanyaan menpora yang saat ini didampingi Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal serta jajaran muspika setempat lainnya. Nama, Egy Maulana justru tidak muncul dijawaban mereka.

Egy Maulana Vikri merupakan pesepakbola muda hasil binaan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan dibawah kendali Kemenpora dan merupakan tulang punggung Timnas Indonesia U-19.

Sesuai rencana, kontrak resmi pemain asal Medan dengan klub Polandia itu akan dilakukan Juli nanti.

Selain ingin mengetahui perkembangan sepak bola di Pulau Pisang, Menpora Imam Nahrawi juga meminta doa kepada seluruh masyarakat setempat untuk mendoakan kesuksesan pelaksanaan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan Asian Paragames 2018 Jakarta.

"Sebentar lagi negara kita akan mempunyai hajatan besar yaitu Asian Games dan Asian Paragames. Mohon doannya agar pelaksanaannya sukses," kata pria kelahiran Bangkalan Madura itu.

Perjuangan untuk mencapai Pulau Pisang ini cukup berat karena harus berhadapan dengan ombak pantai selatan. Namun, semuanya terbayar setelah sampai pulau tersebut dan pulangnya ke Krui disuguhi dengan ratusan ikan lumba-lumba yang terus muncul kepermukaan air.

Baca juga: Menpora minta Egy Maulana Vikri buktikan layak bermain di Eropa
Baca juga: Hijrah ke Polandia, Kemenpora pantau perkembangan Egy Maulana
Baca juga: Egy Maulana gabung klub sepak bola Polandia