Kader Golkar DIY dorong Jokowi gandeng Gatot
13 April 2018 15:00 WIB
Dokumentasi - Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Gatot Nurmantyo (kedua kiri, saat itu Panglima TNI) , pada acara Upacara Parade dan Defile HUT ke-72 TNI Tahun 2017 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten Kamis (5/10/2017). (ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto)
Yogyakarta (ANTARA News) - Kader Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong Presiden Joko Widodo menggandeng Jenderal (Pur) Gatot Nurmantyo sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
"Kami meminta Pak Jokowi mempertimbangkan. Pak Gatot adalah sosok yang tepat untuk mendampingi beliau pada Pilpres mendatang," kata kader Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar DIY John Serang Keban kepada Antara di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Keban, kader Partai Golkar DIY menilai sosok Gatot tepat menjadi pendamping Jokowi karena selain dipandang sebagai sosok nasionalis, mantan Panglima TNI itu juga bisa menjadi figur penyeimbang yang diterima oleh kalangan umat mayoritas.
"Orang TNI itu saptamargais sehingga soal kebangsaan beliau tidak diragukan lagi. Disamping itu Pak Gatot basisnya Muhammadiyah dan diterima semua kalangan umat," kata dia.
Kendati secara terpusat DPP Partai Golkar memiliki sikap menyerahkan keputusan pemilihan calon wakil presiden sepenuhnya kepada Jokowi, namun menurut dia, kader Partai Golkar DIY akan tetap mengomunikasikan aspirasi itu. "Kami telah mengomunikasikan hal ini kepada Ketua Umum (DPP Partai Gokar) secara tertutup," kata dia.
Menurut dia, Pilpres 2019 bukan sekadar ajang pemilihan presiden dan wakil presiden, melainkan juga momentum untuk memilih dua figur pemimpin yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa.
Ia menilai persoalan utama yang berpotensi muncul pada pilpres mendatang adalah disintegrasi bangsa akibat politik identitas yang cenderung menguat.
"Dengan demikian Pak Gatot bisa menjadi sosok pendamping yang tepat bagi Pak Jokowi untuk merajut kembali kesatuan elemen anak bangsa yang sudah terlanjur terbelah akibat ekses Pilkada DKI lalu," kata Keban.
Indonesia, kata dia, memiliki posisi strategis sebagai pusat pertumbuhan peradaban global dan ekonomi dunia baru. Sehingga stabilitas politik, pertahanan dan keamanan global menjadi tanggung jawab Indonesia bersama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan memperhatikan kompleksitas persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini dan tantangan global ke depan di bidang ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, maka Kader Golkar DIY memandang Indonesia membutuhkan figur kepemimpin nasional yang kuat dan saling melengkapi.
Menurut Keban, memunculkan sosok calon wakil presiden dari kader partai politik (parpol) untuk saat ini belum mampu menjawab kebutuhan bangsa. "Kami meyakini siapapun nanti rivalnya, elektabilitas duet Jokowi-Gatot ini pasti unggul," kata Keban.
"Kami meminta Pak Jokowi mempertimbangkan. Pak Gatot adalah sosok yang tepat untuk mendampingi beliau pada Pilpres mendatang," kata kader Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar DIY John Serang Keban kepada Antara di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Keban, kader Partai Golkar DIY menilai sosok Gatot tepat menjadi pendamping Jokowi karena selain dipandang sebagai sosok nasionalis, mantan Panglima TNI itu juga bisa menjadi figur penyeimbang yang diterima oleh kalangan umat mayoritas.
"Orang TNI itu saptamargais sehingga soal kebangsaan beliau tidak diragukan lagi. Disamping itu Pak Gatot basisnya Muhammadiyah dan diterima semua kalangan umat," kata dia.
Kendati secara terpusat DPP Partai Golkar memiliki sikap menyerahkan keputusan pemilihan calon wakil presiden sepenuhnya kepada Jokowi, namun menurut dia, kader Partai Golkar DIY akan tetap mengomunikasikan aspirasi itu. "Kami telah mengomunikasikan hal ini kepada Ketua Umum (DPP Partai Gokar) secara tertutup," kata dia.
Menurut dia, Pilpres 2019 bukan sekadar ajang pemilihan presiden dan wakil presiden, melainkan juga momentum untuk memilih dua figur pemimpin yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa.
Ia menilai persoalan utama yang berpotensi muncul pada pilpres mendatang adalah disintegrasi bangsa akibat politik identitas yang cenderung menguat.
"Dengan demikian Pak Gatot bisa menjadi sosok pendamping yang tepat bagi Pak Jokowi untuk merajut kembali kesatuan elemen anak bangsa yang sudah terlanjur terbelah akibat ekses Pilkada DKI lalu," kata Keban.
Indonesia, kata dia, memiliki posisi strategis sebagai pusat pertumbuhan peradaban global dan ekonomi dunia baru. Sehingga stabilitas politik, pertahanan dan keamanan global menjadi tanggung jawab Indonesia bersama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan memperhatikan kompleksitas persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini dan tantangan global ke depan di bidang ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, maka Kader Golkar DIY memandang Indonesia membutuhkan figur kepemimpin nasional yang kuat dan saling melengkapi.
Menurut Keban, memunculkan sosok calon wakil presiden dari kader partai politik (parpol) untuk saat ini belum mampu menjawab kebutuhan bangsa. "Kami meyakini siapapun nanti rivalnya, elektabilitas duet Jokowi-Gatot ini pasti unggul," kata Keban.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: