Jakarta (ANTARA News) - Orang tua berperan penting dalam melindungi keluarga dari penyakit diabetes melalui gaya hidup dan pola makan mengingat penyakit tersebut dapat diwariskan.

"Menetapkan kebiasaan makan anak kemudian, itu diawali ketika kita berikan makanan pertama pada anak kita," kata Pelaksana Tugas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Asjikin Iman Hidayat Dachlan di kantor Kementerian Kesehatan Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan orang tua sebaiknya memperhatikan faktor gaya hidup tidak sehat yang menjadi pemicu diabetes tipe 2 seperti jumlah asupan energi yang berlebih, kebiasaan mengonsumsi jenis makanan dengan kepadatan energi tinggi (tinggi lemak dan gula, kurang serat), jadwal makan tidak teratu, dan kebiasaan konsumsi camilan.

Selain itu pengolahan makanan yang salah, yakni banyak menggunakan minyak dan gula serta santan kental, dan juga kurang aktivitas fisik karena kemajuan teknologi dan tersedianya berbagai fasilitas yang memberikan berbagai kemudahan bagi sebagian besar masyarakat.

Asjikin berpendapat jika dari orang tua menerapkan gaya hidup yang tidak sehat, hal tersebut juga akan diikuti oleh anak-anaknya. "Pada diabetes yang menular itu gaya hidupnya," kata Asjikin.

Diabetes juga merupakan penyakit yang dapat diwariskan dari orang tua pada anak yang menyebabkan kasus diabetes pada orang muda lebih banyak belakangan ini.

Baca juga: Diet vegan paling aman untuk penderita diabetes

Sekretaris Jenderal Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) dr Em Yunir Sp.PD mengatakan seorang anak yang memiliki warisan genetik diabetes dari orang tuanya bisa mengidap diabetes di usia 30 tahun jika tidak menjalankan gaya hidup yang sehat.

Asjikin menekankan pentingnya menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk mencegah penyakit tidak menular.

Khusus untuk pengidap diabetes, ia menekankan pentingnya berolahraga secara rutin untuk memperbaiki resistensi insulin yang buruk. "Karena dengan hanya berolahraga sebagian masalah diabetes sudah teratasi," kata Asjikin.

Data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017 menunjukkan Indonesia negara keenam dengan penderita diabetes terbesar di dunia dengan jumlah 10,3 juta jiwa.

Jika tidak tertangani dengan baik, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memproyeksikan angka kejadian diabetes di Indonesia bisa meningkat menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030.

Baca juga: Ini yang terjadi pada tubuh saat konsumsi makanan cepat saji