Washington (ANTARA News) - Lebih dari 100 asosiasi industri yang mewakili produsen Amerika Serikat, petani, pengecer, perusahaan teknologi, dan pemangku kepentingan rantai pasokan lainnya mendesak Kongres AS untuk memainkan peran yang kuat dalam mengurangi friksi perdagangan yang meningkat dengan China.

"Peningkatan ketegangan perdagangan dengan China dapat mengakibatkan kerugian bagi semua perusahaan anggota kami, petani, pekerja mereka, dan konsumen mereka," kata berbagai asosiasi industri tersebut melalui sebuah surat kepada Ketua House Ways and Means Committee Kevin Brady dan Ranking member Richard Neal, dirilis oleh National Retail Federation pada Kamis.

"Seperti yang dipersyaratkan oleh Konstitusi, Kongres harus memainkan peran yang kuat dalam mengurangi situasi ini dengan cepat," kata surat itu, yang memperingatkan bahwa tarif pemerintahan Donald Trump atas impor China akan merugikan bisnis dan konsumen AS.

"Sementara tarif belum berlaku, kemungkinan pengenaan tarif pada miliaran dolar barang, pembatasan investasi potensial yang belum ditentukan dan ancaman perang perdagangan potensial menciptakan ketidakpastian di seluruh bisnis dan masyarakat pertanian di sini di Amerika Serikat, menekan harga komoditas, dan telah merugikan perusahaan, petani, konsumen, dan pasar AS,” lanjut surat itu.

Asosiasi industri ini juga berpendapat bahwa pendekatan tarif administrasi Trump tidak cukup memperhitungkan peran rantai pasokan global dalam produksi dan perakitan produk.

"Perusahaan AS biasanya bekerja dengan kontrak di mana saja dari enam hingga sembilan bulan sebelumnya. Penerapan tarif impor dari China pasti akan mengganggu rantai pasokan tersebut," kata surat itu.

Surat itu muncul setelah pemerintahan Trump pekan lalu merilis daftar usulan produk China senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan pada tarif tambahan sebesar 25 persen, berdasarkan apa yang disebut Section 301 penyelidikan dugaan kekayaan intelektual dan transfer teknologi China praktis.

Pemerintah Cina telah mengecam keras dan dengan tegas menentang investigasi Section 301 yang tidak berdasar dan daftar usulan produk dan kenaikan tarif berdasarkan penyelidikan.

China juga telah meluncurkan daftar produk senilai 50 miliar dolar yang diimpor dari Amerika Serikat yang akan dikenakan pada tarif tambahan sebesar 25 persen, sebagai tanggapan terhadap rencana tarif AS itu.

Sampai sekarang, pejabat pemerintah dari kedua negara tidak pernah terlibat dalam negosiasi mengenai friksi perdagangan, menurut juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng.

"Ada prinsip-prinsip yang harus diikuti untuk negosiasi. Pihak AS tidak menunjukkan kesungguhan untuk bernegosiasi," kata Gao Kamis, seraya menambahkan China akan berjuang sampai akhir jika Amerika Serikat bersikeras melakukan unilateralisme dan proteksionisme perdagangan. Demikian Kantor Berita Xinhua memberitakan.

Baca juga: Rupiah menguat seiring meredanya kekhawatiran perang dagang China-AS