Disnakan OKU temukan sapi terjangkit virus jembrana
12 April 2018 20:29 WIB
Dokumentasi Seekor Banteng jantan dikumpulkan dengan sapi Bali betina di kandang khusus di Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (28/6/2011). TSI Prigen bekerja sama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur memprogramkan perbaikan genetika sapi Bali dengan menggunakan sperma Banteng Jawa. (ANTARA/Musyawir)
Baturaja (ANTARA News) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menemukan adanya sapi hewan ternak di wilayah itu positif terjangkit virus jembrana atau penyakit berbahaya yang dapat mematikan jika menyerang binatang peliharaan tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Ogan Komering Ulu (OKU), Tri Apria Ningsih di Baturaja, Kamis mengatakan bahwa virus jembrana mulai menyerang hewan ternak khususnya sapi bali yang dipelihara warga di Kecamatan Lubuk Batang.
"Hasil sample lab serta data semuanya lengkap dan masalah ini sudah saya laporkan ke bupati," katanya.
Dalam laporannya tersebut dijelaskan tertanggal 14 maret 2018 petugas dari Disnakan OKU telah memeriksa sapi milik warga di Desa Air Wal SP 1 Kecamatan Lubuk Batang yang sapinya diduga terjangkit virus jembrana.
Petugas tersebut mengambil sample darah sebanyak 10 ekor sapi kemudian dikirim ke laboratorium di daerah Lampung.
"Hasilnya dari 10 sample yang diuji laboratorium empat diantaranya dinyatakan positif terjangkit virus jembrana," ungkapnya.
Virus jembrana ini kata dia, sangat berbahaya bagi sapi ternak karena dapat menular ke sapi lainnya hingga menyebabkan kematian akibat penyakit tersebut.
"Dikhawatirkan sapi yang terjangkit virus ini dijual murah oleh para peternak, dipotong lalu dagingnya dijual. Sebab jika dikonsumsi dapat berdampak pada kesehatan manusia," jelasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, lanjut dia, sapi-sapi yang terjangkit virus jembrana harus segera disuntik vaksin, namun untuk menyediakan obat penawar ini dibutuhkan biaya yang cukup besar.
"Harus divaksin untuk pencegahannya, tapi kami terkendala anggaran dalam menyediakan vaksin tersebut," ujarnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Ogan Komering Ulu (OKU), Tri Apria Ningsih di Baturaja, Kamis mengatakan bahwa virus jembrana mulai menyerang hewan ternak khususnya sapi bali yang dipelihara warga di Kecamatan Lubuk Batang.
"Hasil sample lab serta data semuanya lengkap dan masalah ini sudah saya laporkan ke bupati," katanya.
Dalam laporannya tersebut dijelaskan tertanggal 14 maret 2018 petugas dari Disnakan OKU telah memeriksa sapi milik warga di Desa Air Wal SP 1 Kecamatan Lubuk Batang yang sapinya diduga terjangkit virus jembrana.
Petugas tersebut mengambil sample darah sebanyak 10 ekor sapi kemudian dikirim ke laboratorium di daerah Lampung.
"Hasilnya dari 10 sample yang diuji laboratorium empat diantaranya dinyatakan positif terjangkit virus jembrana," ungkapnya.
Virus jembrana ini kata dia, sangat berbahaya bagi sapi ternak karena dapat menular ke sapi lainnya hingga menyebabkan kematian akibat penyakit tersebut.
"Dikhawatirkan sapi yang terjangkit virus ini dijual murah oleh para peternak, dipotong lalu dagingnya dijual. Sebab jika dikonsumsi dapat berdampak pada kesehatan manusia," jelasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, lanjut dia, sapi-sapi yang terjangkit virus jembrana harus segera disuntik vaksin, namun untuk menyediakan obat penawar ini dibutuhkan biaya yang cukup besar.
"Harus divaksin untuk pencegahannya, tapi kami terkendala anggaran dalam menyediakan vaksin tersebut," ujarnya.
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: