Rektor: lulusan PT tak jaminan dapat pekerjaan
Dokumentasi Seorang instruktur dari perusahaan konsultan keamanan Tianjiao Special Guard/Security Consultant Ltd. Co. memecahkan botol ke arah seorang calon anggota perempuan saat sesi latihan untuk menjadi pengawal perempuan China pertama di Beijing, Jumat (13/1/2012). Menurut perusahaan tersebut, sesi pelatihan diikuti 20 perempuan, kebanyakan merupakan lulusan perguruan tinggi, yang akan mengikuti 8-10 bulan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi petugas keamanan. Perusahaan tersebut kemudian akan menawarkan para lulusan terbaik kesempatan untuk mengikuti Akademi Keamanan Internasional di Israel. (FOTO ANTARA/REUTERS/David Gray)
"Hal ini dikarenakan keterbatasan keahlian yang dimiliki oleh lulusan. Padahal keahlian seperti kepemimpinan, kemampuan bergaul dan beradaptasi, visi ke depan, serta bekerja dalam team yang dibutuhkan oleh bursa kerja, untuk melengkapi kompetensi keilmuan pencari kerja," ujar Prof Edy Suandi Hamid di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan keterampilan memanfaatkan teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam era revolusi industri 4.0 sekarang ini. Oleh karena itu, sejak mahasiswa seharusnya sudah terbiasa bergelut dengan teknologi yang serba digital.
"Sehingga setelah lulus tak gagap teknologi. Bahkan mampu melakukan inovasi-inovasi dari teknologi yang ada," kata Ketua Bidang Penjaminan Mutu dan Kerja Sama Internasional Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah tersebut.
Edy menjelaskan mereka yang punya keterampilan demikian bukan saja dicari oleh korporasi, lembaga pemerintah dan pencari kerja, namun juga umumnya mampu menciptakan kerja sendiri.
"Oleh karena itu, lulusan perguruan tinggi jangan berhenti belajar untuk terus menerus mengasah keterampilan dan meningkatkan kemampuannya," tambah dia lagi.
Lulusan perguruan tinggi harus bisa merancang masa depannya sendiri, tidak terlalu tergantung pada orang lain. Untuk itu, kerja apapun harus kreatif, dinamis, dan selalu mencari cara untuk terus meningkatkan produktivitasnya.
"Harus inovatif dan melakukan pembaharuan sehingga melahirkan gagasan dan produk baru yang memberi manfaat bagi masyarakat luas," imbuhnya.
Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018