Taipei (ANTARA News) - Seorang pejabat tinggi militer Taiwan berkunjung ke Amerika Serikat (AS) untuk menjajaki pembelian 66 unit pesawat tempur jet F16C/D, yang dijanjikan AS akan djual ke Taiwan pada tahun 2006, namun kemudian ditarik, kata sebuah surat kabar setempat, Jum`at. Harian The China Times mengutip seseorang sumber militer yang tak disebut namanya membenarkan bahwa Huo Shou-yeh, kepala staf umum, memimpin satu delegasi ke AS pekan ini dan sekarang berada di Washington DC akan bertemu dengan para pejabat militer AS. Huo diduga akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, secara mendadak dan dia akan menjelaskan kepada Gates, bahwa Taiwan sangat perlu untuk membeli jet-jet tempur F16C/D tersebut, kata sumber tersebut. Taiwan tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan AS, dan karena itu pejabat-pejabat tinggi AS tidak diizinkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan resmi dengan para pejabat Taiwan. Maksud kunjungan rahasia Huo adalah untuk menjajaki pembelian 66 unit F16C/D yang dijanjikan oleh AS untuk dijual kepada Taiwan pada 2006, namun sekarang tahapan akhir kesepakatannya ditangguhkan, kata harian itu. Taiwan merasa perlu membeli jet-jet tempur F16C/D itu untuk meningkatkan pertahanan udaranya terhadap China, yang memandang Taiwan sebagai provinsi yang membelot, dan berjanji untuk merebut kembali Taiwan dengan kekerasan jika perlu. Suratkabar ini mengatakan, bahwa para pejabat Taiwan merasa bingung mengapa AS tiba-tiba menunda penjualan F16C/D setelah pihaknya mengatakan kepada Taipei secara tak resmi bahwa pihaknya akan menjual jet-jet tempur tersebut. AS minta kepada Taiwan untuk menyetujui dua anggaran bagi pembelian F16C/D sebelum kedua pihak menyepakati pembelian F16C/D, kata The China Times. Taiwan telah menyetujui kedua anggaran itu, namun ternyata AS masih belum menyepakati penjualan pesawat-pesawat jet tempur tersebut. Suratkabar itu memperingatkan bahwa jika penjualan F16C/D tidak apa-apa, hal itu bisa saja berarti berakhirnya `bulan-madu penjualan senjata` antara AS dan Taiwan. AS, telah sejak lama sebagai sekutu anti-Komunis Taiwan, beralih mengakui China pada 1979, namun membuat Perjanjian Hubungan-Hubungan dengan Taiwan, yang menjanjikan kesinambungan penjualan senjata-senjata pertahanan kepada Taiwan. Jika AS ternyata menyetujui penjualan 66 unit pesawat jet tempur F16C/C, maka hal itu akan menjadi penjualan senjata terbesar kepada Taiwan sejak mantan presiden George H.W. Bush menyetujui penualan 150 unit F16A/B kepada Taiwan pada 1992. Armada Angkatan Pertahanan Udara Taiwan saat ini telah mempunyai sekitar unit jet tempur jenis F16A/B, 60 Mirage 2000-5 dan 130 unit IDF (Pesawat Tempur Bikinan Sendiri) pengembangan mandiri, serta beberapa jet tempur F-16 dan jet-ket Mirage, yang diimpor dari Prancis pada tahun 1990-an, yang pernah jatuh saat misi latihan, demikian laporan DPA. (*)