Jakarta (ANTARA News) - Mark Zuckerberg kembali menjalani sidang di Capitol Hill, sidang kedua ini dia bersaksi di hadapan Komite Energi dan Perdagangan masih mengenai kebocoran data jutaan pengguna Facebook.

Sidang kedua ini, menurut laman The New York Times, dinilai lebih berat karena para pembuat kebijakan menekan Zuckerberg mengenai bagaimana perusahaan tersebut menangani data pengguna mereka.

Para pembuat kebijakan fokus pada pengaturan data pribadi di platform jejaring sosial terbesar di dunia ini, dan mengajukan pertanyaan lebih mendalam mengenai apa yang dilakukan Rusia di Facebook selama Pemilu Presiden 2016.

Selama persidangan, mereka menuntut untuk mengetahui bagaimana seharusnya media sosial diatur, apakah jejaring sosial itu memiliki bias kebebasan dan bagaimana Facebook kini menjadi raksasa dunia.

Representatif Greg Walden saat membuka sidang menyebut “Facebook meski pun tumbuh, saya khawatir dia belum matang”.

Dia ingin mengetahui bagaimana Facebook bisa tumbuh pesat dan melanggar terlalu banyak aturan.

Dalam salah satu sesi, Zuckerberg menyebutkan regulasi adalah hal yang tidak bisa dihindari, namun, terdapat beberapa peraturan yang hanya bisa menyatukan perusahaan besar seperti Facebook. Jika diterapkan, peraturan tersebut bisa mengganggu perusahaan rintisan.

Representatif Frank Pallone Jr menanyai Zuckerberg apakah Facebook setuju atau menolak untuk mengganti pengaturan demi mengurangi pengumpulan dan penggunaan data pengguna.

“Ini masalah yang rumit yang membutuhkan jawaban lebih dari satu kata,” kata Zuckerberg.

“Mengecewakan,” kata Pallone.

The New York Times menyebut sidang selama dua hari ini menghabiskan waktu hampir 10 jam dan total sekitar 100 penentu kebijakan mencecar Zuckerberg.

Sidang pertama berlangsung selama 5 jam dan menghadirkan 44 senator.

Baca juga: Kominfo minta kuis di Facebook dibatasi