Washington (ANTARA News) - Ketua Komisi Kehakiman Senat Charles Grassley menyatakan Presiden Donald Trump sama saja melakukan bunuh diri politik jika berani memecat pengacara khusus Robert Mueller.

Bukan itu saja Grassley yang berasal dari Partai Republik menginginkan segera dilakukan pemungutan suara untuk rancangan undang-undang yang melindungi Mueller dari dipecat Trump.

Hari ini, Ketua DPR yang juga dari Partai Republik, Paul Ryan, menjamin Presiden Trump tidak akan memecat Mueller yang tengah menyelidiki dugaan intervensi Rusia dalam Pemilu 2016 itu.

Trump murka kembali terhadap Mueller setelah FBI menggeledah rumah dan kantor penasihat hukum sang presiden, Michael Cohen.

Para anggota parlemen, termasuk tokoh-tokoh senior Republik dari mana Trump berasal, khawatir presiden akan memecat Mueller setelah FBI melakukan penggeledahan dengan referensi dari Mueller.

Baca juga:FBI geledah rumah penasihat hukum Donald Trump

"Saya tak punya alasan untuk mempercayai hal itu akan terjadi," kata Ryan dalam konferensi pers. "Saya punya jaminan bahwa itu tak terjadi, karena saya sudah berbicara dengan orang-orang Gedung Putih mengenai gal ity."

Rabu waktu AS, empat senator mengajukan RUU yang akan melindungi Mueller.

Muncul rumor bahwa Trump juga akan memecat Jaksa Agung Jeff Sessions dan Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein yang mengawasi penyelidikan dugaan intervensi Rusia yang sedang ditangani Mueller.

"Saya kria mereka (Rosenstein and Mueller) mesti dibiarkan merampungkan tugas mereka. Kita memiliki aturan hukum di negara ini dan itulah prinsip yang kita junjung," kata Ryan kepada wartawan.

Kalimat lebih keras dicetuskan oleh Senator Republik Bob Corker, jika Trump memecat Mueller. "Saya kira akan ada pemberontak besar di Senat," kata dia kepada Reuters.