Zuckerberg dicecar habis-habisan oleh para senator AS
11 April 2018 13:47 WIB
CEO Facebook Mark Zuckerberg saat menghadiri sidang Kongres Amerika Serikat terkait kebocoran data 87 juta pengguna Facebook. (REUTERs/Aaron P. Bernstein)
Jakarta (ANTARA News) - Para senator Amerika Serikat (AS) mencecar CEO Facebook Mark Zuckerberg dengan berbagai pertanyaan dalam sidang Kongres berkenaan dengan kebocoran data 87 juta pengguna Facebook serta bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnis mereka.
Zuckerberg harus menjawab pertanyaan terperinci dari 44 senator selama lima jam dalam sidang yang berlangsung di Capitol Hill, Washington, tersebut menurut siaran LA Times.
Senator Richard J. Durbin meminta Zuckerberg menjawab pertanyaan: "Apakah Anda merasa nyaman menyampaikan ke kami nama hotel tempat Anda menginap tadi malam?", yang dijawab "tidak" oleh Zuckerberg, untuk menekankan bahwa kehilangan kendali berkenaan informasi personal rinci para pengguna Facebook semacam itu lah yang memaksa penggelaran sidang.
Mereka mengajukan pertanyaan berkenaan dengan invasi privasi dan masalah lain yang mendera Facebook, termasuk praktik mata-mata asing menggunakan jejaring sosial itu untuk mempengaruhi pemilu, penyebaran ujaran kebencian dan seruan kekerasan etnis di Myanmar, serta kerawanannya bagi praktik pasar yang diskriminatif.
Lagi, dan lagi, Zuckerberg ditanya tentang bagaimana data 87 juta pengguna Facebook bisa sampai ke Cambridge Analytica, firma konsultan politik yang bekerja untuk kampanye Trump.
"Kami tidak menggunakan pandangan yang cukup luas tanggung jawab kami, dan itu sebuah kesalahan besar. Itu kesalahan saya, dan saya minta maaf," kata Zuckerberg pada pembukaan pernyataannya.
Senator California Dianne Feinstein menuntut keterangan bagaimana Cambridge Analytica tidak dilarang ketika Facebook mengetahui firma itu melakukan pelanggaran beberapa tahun lalu.
Senator California lainnya, Kamala Harris, menuntut penjelasan mengapa Facebook menunggu sampai media mengetahui pelanggaran itu, hanya beberapa bulan lalu, untuk menyampaikan informasi mengenai hal itu kepada penggunanya.
"Kami melihatnya sebagai kesalahan karena kami tidak memberi tahu orang-orang," kata Zuckerberg.
"Mengetahui apa yang terjadi sekarang, kami seharusnya bisa melakukan banyak hal yang berbeda," katanya.
LA Times melaporkan Zuckerberg menjawab pertanyaan-pertanyaan para senator dengan percaya diri dan jarang terbata-bata, serta menilai Kongres tidak benar-benar siap untuk menggali informasi dari media sosial sekelas Facebook.
Saat akhirnya para pembuat kebijakan bisa menghadirkan Zuckerberg untuk menjawab pertanyaan mereka di bawah sumpah mengenai peran Facebook dalam Pemilihan Umum 2016 dan kelonggaran perlindungan privasi perusahaan itu, mereka kesulitan menyampaikan dengan jelas mengenai perubahan seperti apa yang sebenarnya mereka inginkan dari perusahaan itu menurut siaran LA Times.
Zuckerberg harus menjawab pertanyaan terperinci dari 44 senator selama lima jam dalam sidang yang berlangsung di Capitol Hill, Washington, tersebut menurut siaran LA Times.
Senator Richard J. Durbin meminta Zuckerberg menjawab pertanyaan: "Apakah Anda merasa nyaman menyampaikan ke kami nama hotel tempat Anda menginap tadi malam?", yang dijawab "tidak" oleh Zuckerberg, untuk menekankan bahwa kehilangan kendali berkenaan informasi personal rinci para pengguna Facebook semacam itu lah yang memaksa penggelaran sidang.
Mereka mengajukan pertanyaan berkenaan dengan invasi privasi dan masalah lain yang mendera Facebook, termasuk praktik mata-mata asing menggunakan jejaring sosial itu untuk mempengaruhi pemilu, penyebaran ujaran kebencian dan seruan kekerasan etnis di Myanmar, serta kerawanannya bagi praktik pasar yang diskriminatif.
Lagi, dan lagi, Zuckerberg ditanya tentang bagaimana data 87 juta pengguna Facebook bisa sampai ke Cambridge Analytica, firma konsultan politik yang bekerja untuk kampanye Trump.
"Kami tidak menggunakan pandangan yang cukup luas tanggung jawab kami, dan itu sebuah kesalahan besar. Itu kesalahan saya, dan saya minta maaf," kata Zuckerberg pada pembukaan pernyataannya.
Senator California Dianne Feinstein menuntut keterangan bagaimana Cambridge Analytica tidak dilarang ketika Facebook mengetahui firma itu melakukan pelanggaran beberapa tahun lalu.
Senator California lainnya, Kamala Harris, menuntut penjelasan mengapa Facebook menunggu sampai media mengetahui pelanggaran itu, hanya beberapa bulan lalu, untuk menyampaikan informasi mengenai hal itu kepada penggunanya.
"Kami melihatnya sebagai kesalahan karena kami tidak memberi tahu orang-orang," kata Zuckerberg.
"Mengetahui apa yang terjadi sekarang, kami seharusnya bisa melakukan banyak hal yang berbeda," katanya.
LA Times melaporkan Zuckerberg menjawab pertanyaan-pertanyaan para senator dengan percaya diri dan jarang terbata-bata, serta menilai Kongres tidak benar-benar siap untuk menggali informasi dari media sosial sekelas Facebook.
Saat akhirnya para pembuat kebijakan bisa menghadirkan Zuckerberg untuk menjawab pertanyaan mereka di bawah sumpah mengenai peran Facebook dalam Pemilihan Umum 2016 dan kelonggaran perlindungan privasi perusahaan itu, mereka kesulitan menyampaikan dengan jelas mengenai perubahan seperti apa yang sebenarnya mereka inginkan dari perusahaan itu menurut siaran LA Times.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: