Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan sejumlah upaya untuk menekan harga cabai menjelang Ramadhan karena seringkali mengalami kenaikan harga.
"Untuk cabai memang stok tidak ada dan Sumbar bergantung pasokan dari luar, salah satu upaya memenuhi kebutuhan dengan mengoptimalkan Rumah Pangan Lestari," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu saat melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Raya Padang bersama Staf Ahli Menteri Perdagangan Dody Edward, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Asben Hendri dan pemangku kepentingan terkait.
Menurutnya selain mengoptimalkan Rumah Pangan Lestari yang merupakan program pemanfaatan pekarangan untuk menanam kebutuhan pokok pihaknya juga mengalokasikan APBD untuk membantu benih cabai untuk rumah-rumah.
"Kami juga tengah mengupayakan keberadaan cold storage untuk menyimpan stok cabai dan pemakaian cabai giling supaya lebih awet," ujarnya.
Ia mengakui cabai cukup rentan dengan cuaca karena jika hujan bisa gagal panen sementara kebutuhan di Sumbar cukup tinggi.
Sebelumnya anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian Hermanto mendorong dilakukannya perbaikan rantai dagang dan distribusi cabai.
Harus diakui konsumsi cabai masyarakat Sumbar tertinggi di Indonesia, oleh sebab itu rantai perdagangan dan pola distribusi harus diperbaiki agar tidak terjadi kelangkaan stok, kata dia.
Menurutnya kenaikan harga cabai disebabkan beberapa faktor mulai dari kenaikan harga di daerah produsen dan faktor iklim.
Ia mengatakan, sebagian pasokan cabai ke Sumbar berasaol dari luar rantai perdagangan sehingga jalur distribusi harus ditata agar ketika terjadi penurunan produksi stok tetap aman.
Kemudian perlu dilakukan upaya mendorong petani meningkatkan penanaman cabai dengan memperhatikan pola musim, katanya.
Sumbar siapkan sejumlah upaya tekan harga cabai
11 April 2018 11:55 WIB
Ilustrasi - Pedagang sayur menyortir cabai. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: