Presiden: Kepemimipinan Indonesia di antara negara-negara Muslim harus meningkat
10 April 2018 18:43 WIB
Presiden Joko Widodo saat pidato peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW tahun 1439 Hijriyah di Istana Bogor, Selasa, (10/4/2018). (ANTARA/Joko Susilo)
Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berharap kewibawaan Indonesia di mata masyarakat internasional harus semakin meningkat dan kepemimpinan Indonesia di antara negara-negara Muslim juga harus meningkat.
"Upaya itulah yang selama ini terus kita lakukan upaya yang kita lakukan dengan selalu memohon ridho Allah subhanahu wata'ala dengan pikiran yang jernih dan kerja keras," kata Presiden pidato peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW tahun 1439 Hijriyah di Isatana Bogor, Selasa.
Kepala Negara mengatakan, sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia terus berusaha keras untuk membantu perjuangan masyarakat di Palestina, baik secara langsung maupun melalui peran aktif kita di OKI," katanya.
Presiden juga mengungkapkan dirinya juga ikut mendorong penyelenggaraan KTT Luar biasa OKI di Istanbul pada bulan Desember 2017 yang menentang pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai Ibukota Israel.
"Posisi kita juga sangat tegas bahwa pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan majelis umum PBB bulan Januari 2018 yang lalu," ungkapnya.
Selain itu, katanya, dirinya telah berkunjung ke Bangladesh untuk mengunjungi ke lokasi pengungsi Rohingya di Bangladesh sebagai komitmen Indonesia untuk kemanusiaan dan komitmen untuk perdamaian dunia serta komitmen untuk saudara-saudara sesama muslim.
Jokowi juga mengungkapkan juga ke Afghanistan untuk menegaskan tentang pentingnya perdamaian, pentingnya persaudaraan sesama muslim, pentingnya toleransi dan persatuan umat muslim di dunia.
"Saya yakin dan optimis Indonesia dan umat Islam dunia mampu menapak ke jenjang yang lebih tinggi, memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia dan mampu meningkatkan kemakmuran umat kita serta mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan dunia," katanya.
Presiden juga mengatakan bahwa setiap kali memperingati Isra Mi'raj merupakan penyemangat untuk terus berjuang dengan hati yang tulus dan ikhlas dengan niat baik dan pikiran yang jernih menaikkan derajat bangsa kita derajat umat muslim.
Dalam peringatan Isra Mi'raj ini hadir beberapa kepala lembaga negara dan para menteri Kabinet Kerja, diantaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala Staf, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Upaya itulah yang selama ini terus kita lakukan upaya yang kita lakukan dengan selalu memohon ridho Allah subhanahu wata'ala dengan pikiran yang jernih dan kerja keras," kata Presiden pidato peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW tahun 1439 Hijriyah di Isatana Bogor, Selasa.
Kepala Negara mengatakan, sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia terus berusaha keras untuk membantu perjuangan masyarakat di Palestina, baik secara langsung maupun melalui peran aktif kita di OKI," katanya.
Presiden juga mengungkapkan dirinya juga ikut mendorong penyelenggaraan KTT Luar biasa OKI di Istanbul pada bulan Desember 2017 yang menentang pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai Ibukota Israel.
"Posisi kita juga sangat tegas bahwa pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan majelis umum PBB bulan Januari 2018 yang lalu," ungkapnya.
Selain itu, katanya, dirinya telah berkunjung ke Bangladesh untuk mengunjungi ke lokasi pengungsi Rohingya di Bangladesh sebagai komitmen Indonesia untuk kemanusiaan dan komitmen untuk perdamaian dunia serta komitmen untuk saudara-saudara sesama muslim.
Jokowi juga mengungkapkan juga ke Afghanistan untuk menegaskan tentang pentingnya perdamaian, pentingnya persaudaraan sesama muslim, pentingnya toleransi dan persatuan umat muslim di dunia.
"Saya yakin dan optimis Indonesia dan umat Islam dunia mampu menapak ke jenjang yang lebih tinggi, memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia dan mampu meningkatkan kemakmuran umat kita serta mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan dunia," katanya.
Presiden juga mengatakan bahwa setiap kali memperingati Isra Mi'raj merupakan penyemangat untuk terus berjuang dengan hati yang tulus dan ikhlas dengan niat baik dan pikiran yang jernih menaikkan derajat bangsa kita derajat umat muslim.
Dalam peringatan Isra Mi'raj ini hadir beberapa kepala lembaga negara dan para menteri Kabinet Kerja, diantaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala Staf, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: