Menlu: IAF tunjukkan komitmen Indonesia kepada Afrika
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kesembilan kanan), Menlu Retno Marsudi (kedelapan kiri), Mendag Enggartiasto Lukita (keenam kiri) berfoto dengan para ketua delegasi negara-negara Afrika dalam pembukaan Forum Indonesia Afrika (IAF) 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/4/2018). Pertemuan dua hari tersebut diikuti 53 negara Afrika untuk berdialog dengan Indonesia tentang berbagai isu terutama perekonomian dan perdagangan sekaligus penjajagan kerja sama antarnegara peserta forum. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
"Selama lebih dari satu tahun kami telah bekerja keras dalam mempersiapkan Forum Indonesia-Afrika ini. Hal ini kami lakukan untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat cinta dan kerja samanya dengan Afrika," kata Menlu Retno Marsudi di Nusa Dua Bali Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Menlu RI menyampaikan kepada perwakilan negara-negara Afrika dalam acara pembukaan IAF bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang diwarnai dengan kesetaraan, kepedulian, serta kolaborasi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
"Anda mungkin bertanya, mengapa Indonesia memprakarsai Indonesia-Africa Forum. Jawaban cepatnya adalah karena Indonesia mencintai Afrika. Kecintaan kami pada Afrika tidak hanya tercermin dalam kata-kata, tetapi juga tercermin dalam perbuatan," ujar Retno.
Dia menekankan bahwa Indonesia ingin berperan dan menjadi bagian dari pembangunan di negara-negara Afrika.
"Indonesia ingin menjadi bagian dari pembangunan di Afrika, dan sebaliknya Indonesia ingin Africa menjadi bagian dari pembangunan di Indonesia," ucapnya.
Menlu RI mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mempelajari Visi Afrika 2063 dan memantau kemajuan dari Benua Perdagangan Bebas Afrika (Africa Free Trade Continent).
Dalam rangkaian kegiatan IAF pada Selasa ini akan diadakan beberapa panel diskusi antara Indonesia dengan negara-negara Afrika tentang pembuatan kebijakan dan perspektif terkait topik-topik strategis, seperti diplomasi ekonomi, pembangunan infrastruktur, inisiatif fasilitas pembiayaan, transformasi digital, kerja sama industri strategis.
Selanjutnya, pada hari kedua IAF yakni Rabu (11/4) akan diadakan Forum Bisnis Indonesia-Afrika untuk mendiskusikan topik-topik penting, seperti konektivitas, ekonomi digital, pertanian, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular, serta masa depan hubungan ekonomi Indonesia-Afrika.
Sepanjang forum tersebut, para menteri, pejabat tinggi, CEO, bankir, dan pemimpin Kamar Dagang dan Industri dari Indonesia dan negara-negara Afrika akan berdiskusi dan bertukar pikiran.
"Saya senang bahwa sejumlah BUMN Indonesia berpartisipasi dalam forum ini, termasuk Pertamina, PT Inka, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT TIMAH, dan banyak lainnya," tutur Menlu Retno.
Menlu RI juga menyambut para CEO dan perwakilan bisnis dari Afrika, termasuk Ethiopian Airlines, Topwide Ventures Limited, Africa Export-Import Bank, Amirco Commercial Service.
IAF merupakan acara yang diadakan untuk pertama kalinya oleh pemerintah Indonesia sebagai dasar/platform untuk mendorong kerja sama ekonomi konkret antara Indonesia dengan negara-negara Afrika.
IAF sejalan dengan dorongan Presiden Joko Widodo agar Indonesia segera memasuki pasar-pasar nontradisional, terutama Afrika. Pemerintah RI berupaya untuk mengonversi kedekatan hubungan politik Indonesia dengan negara-negara Afrika menjadi kedekatan hubungan ekonomi.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018