Laporan terbaru, 23 orang yang meninggal karena miras oplosan di Bandung
9 April 2018 20:47 WIB
Keluarga memindahkan jenazah korban meninggal akibat keracunan minuman keras (miras) oplosan, ke dalam mobil ambulans di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/4/2018). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Bandung (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat minuman keras oplosan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terus bertambah, dan sampai Senin ini sudah 23 orang, dari 52 orang yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikopo, Cicalengka dan enam pasien di RSUD Majalaya.
Direktur RSUD Cikopo Cicalengka, Yani Sumpena, mengatakan ada 52 pasien korban miras oplosan yang dirawat di rumah sakit ini dan 20 orang diantaranya sudah meninggal dunia.
"Pasien yang datang usianya mulai 19 sampai 52 tahun, dari 52 pasien, ada satu orang wanita meninggal," katanya.
Ia menuturkan, korban yang tercatat meninggal dunia di RSUD Cikopo Cicalengka sebanyak 19 orang dan satu orang sudah meninggal saat tiba di rumah sakit.
Ia menyampaikan, tiga pasien terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena membutuhkan penanganan medis lebih intensif, lima orang sudah diperbolehkan pulang, dan 24 orang masih dirawat inap.
"Tiga (pasien) yang dirujuk ke RSHS, lima orang sudah pulang, dan rawat inap 24 (orang)," katanya.
Sementara Direktur RSUD Majalaya, Grace Mediana, menuturkan bahwa korban yang meninggal dunia di RSUD Majalaya tiga orang, mereka berasal dari Kecamatan Rancaekek, Cikancung, dan Kecamatan Paseh.
RSUD Majalaya, kata dia, merawat enam korban miras oplosan, tiga meninggal dunia, dua orang dirawat, dan seorang minta pulang paksa.
"Tiga meninggal dunia, dua orang masih dirawat dan satu orang pulang paksa," katanya.
Pasien yang mendapatkan penanganan medis di rumah sakit tersebut mengeluhkan sakit yang sama yakni mual, muntah-muntah dan pusing. Seluruhnya mendapatkan penanganan medis secara intensif sesuai presedur yang berlaku.
Baca juga: Polri siap gelar razia miras di berbagai daerah di Jabar
Direktur RSUD Cikopo Cicalengka, Yani Sumpena, mengatakan ada 52 pasien korban miras oplosan yang dirawat di rumah sakit ini dan 20 orang diantaranya sudah meninggal dunia.
"Pasien yang datang usianya mulai 19 sampai 52 tahun, dari 52 pasien, ada satu orang wanita meninggal," katanya.
Ia menuturkan, korban yang tercatat meninggal dunia di RSUD Cikopo Cicalengka sebanyak 19 orang dan satu orang sudah meninggal saat tiba di rumah sakit.
Ia menyampaikan, tiga pasien terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena membutuhkan penanganan medis lebih intensif, lima orang sudah diperbolehkan pulang, dan 24 orang masih dirawat inap.
"Tiga (pasien) yang dirujuk ke RSHS, lima orang sudah pulang, dan rawat inap 24 (orang)," katanya.
Sementara Direktur RSUD Majalaya, Grace Mediana, menuturkan bahwa korban yang meninggal dunia di RSUD Majalaya tiga orang, mereka berasal dari Kecamatan Rancaekek, Cikancung, dan Kecamatan Paseh.
RSUD Majalaya, kata dia, merawat enam korban miras oplosan, tiga meninggal dunia, dua orang dirawat, dan seorang minta pulang paksa.
"Tiga meninggal dunia, dua orang masih dirawat dan satu orang pulang paksa," katanya.
Pasien yang mendapatkan penanganan medis di rumah sakit tersebut mengeluhkan sakit yang sama yakni mual, muntah-muntah dan pusing. Seluruhnya mendapatkan penanganan medis secara intensif sesuai presedur yang berlaku.
Baca juga: Polri siap gelar razia miras di berbagai daerah di Jabar
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: