Iran klaim laporan serangan gas Suriah "alasan" aksi militer
9 April 2018 18:06 WIB
Dokumentasi seorang petugas sipil bernafas melalui botol oksigen, setelah apa yang menurut regu penyelamat digambarkan sebagai dugaan serangan gas di kota Khan Sheikhoun, di kota yang dikuasai pemberontak Idlib, Suriah, Selasa (4/4/2017). (REUTERS/Ammar Abdullah)
Dubai, UEA (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, laporan tentang serangan gas di Suriah, Minggu, tidak berdasarkan fakta dan merupakan "alasan" Amerika Serikat dan negara-negara Barat untuk melakukan tindakan militer terhadap Damaskus, kata Kantor berita Iran, IRNA.
"Klaim dan tuduhan seperti itu oleh Amerika dan beberapa negara-negara Barat menunjukkan rencana baru melawan pemerintah dan rakyat Suriah, dan merupakan alasan untuk melakukan tindakan militer melawan mereka," kata IRNA melaporkan pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi.
IRNA juga mengutip Qasemi yang mengatakan, laporan tentang serangan gas "tidak cocok dengan fakta."
Iran telah menjadi pendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad, melawan gerilyawan di sepanjang konflik.
Milisi yang didukung Iran mula-mula membantu pasukannya membendung kemajuan gerilyawan dan, setelah masuknya Rusia ke dalam perang di 2015, kemudian mendukung al-Asaad.
Dalam pertemuan dengan komandan militer pada Minggu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan keyakinan dia, musuh akan gagal dalam konfrontasi dengan Iran.
"Terlepas dari semua konspirasi... dari musuh, kekuatan dari sistem Islam akan meningkat dari hari ke hari, " menurut Khamenei sebagaimana dikutip IRNA.
"Klaim dan tuduhan seperti itu oleh Amerika dan beberapa negara-negara Barat menunjukkan rencana baru melawan pemerintah dan rakyat Suriah, dan merupakan alasan untuk melakukan tindakan militer melawan mereka," kata IRNA melaporkan pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi.
IRNA juga mengutip Qasemi yang mengatakan, laporan tentang serangan gas "tidak cocok dengan fakta."
Iran telah menjadi pendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad, melawan gerilyawan di sepanjang konflik.
Milisi yang didukung Iran mula-mula membantu pasukannya membendung kemajuan gerilyawan dan, setelah masuknya Rusia ke dalam perang di 2015, kemudian mendukung al-Asaad.
Dalam pertemuan dengan komandan militer pada Minggu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan keyakinan dia, musuh akan gagal dalam konfrontasi dengan Iran.
"Terlepas dari semua konspirasi... dari musuh, kekuatan dari sistem Islam akan meningkat dari hari ke hari, " menurut Khamenei sebagaimana dikutip IRNA.
Pewarta: SYSTEM
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: