Jakarta (ANTARA News) - Aktris dan aktivis Ratna Sarumpaet menyampaikan alasannya menghubungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Dinas Perhubungan Jakarta Selatan menderek mobil Avanza B 1237 BR miliknya di Taman Honda Tebet.

“Loh boleh enggak saya berhubungan dengan Gubernur?! Aku yang pilih dia, pajakku yang menggaji dia, kok rakyat tidak boleh nelepon gubernurnya. Aneh sekali kita ini,” ujar Ratna saat memberi keterangan kepada media di Jakarta, Senin.

Ratna menyampaikan bahwa perbuatan tersebut tidak sepatutnya dianggap sebagai sesuatu yang hina, karena saat itu Ratna kebetulan memiliki nomor telepon Gubernur Anies dan tengah membutuhkan pertolongan.

“Jangan langsung dianggap itu perbuatan hina. Saya lagi dalam kesulitan. Kebetulan ada HP saya punya nomor dia. Dan kebetulan petugas Dishub itu terus bilang ini perintah atasan ini perintah atasan. Ya yang teringat oleh saya atasannya kan gubernur. Boleh dong saya telepon. Jadi, jangan anggap itu suatu dosa. Gubernur bahkan boleh menelpon saya,” papar Ratna.

Baca juga: Ratna Sarumpaet layangkan somasi kepada Dishub DKI Jakarta

Ratna menjelaskan, saat peristiwa terjadi, Gubernur Anies memang tidak mengangkat telepon dari Ratna, melainkan sang asisten.

Beberapa saat kemudian Ratna mendapat informasi dari sang asisten bahwa mobil pribadinya itu dapat diambil di Dishub MT Haryono. Namun, Ratna tak ingin mengambilnya, tanpa penjelasan dari pihak Dishub terkait kesalahannya.

“Saya bilang saya tidak akan ambil mobil saya, kecuali Dishub bisa menjelaskan di mana letak kesalahan saya. Saya tidak tahu apa yang dilakukan asisten gubernur itu dengan mobil saya,” katanya.




Baca juga: Disarankan Sandi tak somasi Dishub DKI, Ratna Sarumpaet: beliau masih anggap saya salah