Presiden ingatkan Indonesia negara besar pada taruna
9 April 2018 11:46 WIB
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan para siswa SMA Taruna Nusantara yang datang ke Istana Negara Jakarta, Senin. (ANTARA News/Hannie Sofia)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengingatkan Indonesia adalah negara besar kepada siswa SMA Taruna Nusantara yang datang ke Istana Negara Jakarta, Senin.
"Yang saya ingin anak-anakku tahu bahwa negara kita ini adalah negara besar. Kita harus tahu dan harus sadar bahwa Indonesia negara besar dengan penduduk sekarang ini sudah 263 juta. Dan masuk dalam ekonomi 16 besar dunia," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan ratusan siswa SMA Taruna yang seragam biru.
Ia menyatakan senang dapat bertemu putra putri terbaik itu sekaligus ia mengatakan pernah berkunjung sekali ke kampus SMA Taruna Nusantara dengan fasilitas-fasilitas terbaik yang dimilikinya.
Presiden menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara besar memiliki 17.000 pulau, 714 suku yang berbeda-beda.
"Artinya negara kita ini adalah negara yang plural, majemuk, memiliki 1.100 lebih bahasa daerah, bahasa lokal. Dan saya bangga sekali bahwa siswa-siswi Taruna Nusantara, ini komplet, dari Sabang-Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote ada di SMA Taruna Nusantara," katanya.
Oleh sebab itu, kata Presiden, sebagai sebuah negara besar, wajar, apalagi Indonesia akan menuju ke sebuah negara dengan ekonomi yang kuat.
"Hitung-hitungan dari Bappenas, hitung-hitungan dari McKenzie, hitung-hitungan dari Bank Dunia, di 2030 kita akan menjadi 10 besar negara dengan ekonomi terkuat. Pada 2045, pada saat saudara-saudara sudah menjadi karier-karier yang baik itu akan jadi 5 besar ekonomi terkuat di dunia. Bisa nomor 4 mungkin kalau kita kerja keras terus menuju 2045," katanya.
Untuk itu, kata Presiden, Indonesia akan berkejar-kejaran dengan Amerika, India, dan China.
Oleh sebab itu Presiden menekankan menuju ke sana, negara besar tidak mungkin bermalas-malasan.
"Atau manja-manjaan enggak mungkin, atau instan loncat juga enggak mungkin, enggak ada rumusnya," katanya.
Menurut dia, negara ini akan kuat ekonominya kalau masyarakatbta mampu mengatasi rintangan yang ada.
"Oleh sebab itu sebagai generasi yang nantinya memimpin negara ini, harus tahan banting, tahan uji, tidak cengeng, dan enggak manja apalagi malas, lupakan itu. Kalau ingin jadi negara besar dan kuat ekonominya harus usaha keras, ikhtiar keras," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Baca juga: Kemarin Jokowi bermotor di Sukabumi, Indonesia juara umum Finlandia Terbuka
"Yang saya ingin anak-anakku tahu bahwa negara kita ini adalah negara besar. Kita harus tahu dan harus sadar bahwa Indonesia negara besar dengan penduduk sekarang ini sudah 263 juta. Dan masuk dalam ekonomi 16 besar dunia," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan ratusan siswa SMA Taruna yang seragam biru.
Ia menyatakan senang dapat bertemu putra putri terbaik itu sekaligus ia mengatakan pernah berkunjung sekali ke kampus SMA Taruna Nusantara dengan fasilitas-fasilitas terbaik yang dimilikinya.
Presiden menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara besar memiliki 17.000 pulau, 714 suku yang berbeda-beda.
"Artinya negara kita ini adalah negara yang plural, majemuk, memiliki 1.100 lebih bahasa daerah, bahasa lokal. Dan saya bangga sekali bahwa siswa-siswi Taruna Nusantara, ini komplet, dari Sabang-Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote ada di SMA Taruna Nusantara," katanya.
Oleh sebab itu, kata Presiden, sebagai sebuah negara besar, wajar, apalagi Indonesia akan menuju ke sebuah negara dengan ekonomi yang kuat.
"Hitung-hitungan dari Bappenas, hitung-hitungan dari McKenzie, hitung-hitungan dari Bank Dunia, di 2030 kita akan menjadi 10 besar negara dengan ekonomi terkuat. Pada 2045, pada saat saudara-saudara sudah menjadi karier-karier yang baik itu akan jadi 5 besar ekonomi terkuat di dunia. Bisa nomor 4 mungkin kalau kita kerja keras terus menuju 2045," katanya.
Untuk itu, kata Presiden, Indonesia akan berkejar-kejaran dengan Amerika, India, dan China.
Oleh sebab itu Presiden menekankan menuju ke sana, negara besar tidak mungkin bermalas-malasan.
"Atau manja-manjaan enggak mungkin, atau instan loncat juga enggak mungkin, enggak ada rumusnya," katanya.
Menurut dia, negara ini akan kuat ekonominya kalau masyarakatbta mampu mengatasi rintangan yang ada.
"Oleh sebab itu sebagai generasi yang nantinya memimpin negara ini, harus tahan banting, tahan uji, tidak cengeng, dan enggak manja apalagi malas, lupakan itu. Kalau ingin jadi negara besar dan kuat ekonominya harus usaha keras, ikhtiar keras," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Baca juga: Kemarin Jokowi bermotor di Sukabumi, Indonesia juara umum Finlandia Terbuka
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: