Solo (ANTARA News) - Tim putri Jakarta Pertamina Energi akan bertemu Bandung Bank BJB Pakuan pada grand final setelah mengalahkan lawan-lawannya pada hari terakhir final four putaran kedua Proliga 2018 di GOR Sritex Arena, Solo, Minggu malam.

Tim Putri Pertamina pada pertandingan terakhinya di Solo berhasil mengalahkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-1 (25-19, 2511, 18-25, 25-16) sehingga sapu bersih dengan tiga kemenangan, sehingga menempati rangkit satu dan berhak maju ke grand final yang digelar di Yogyakarta, pada 15 April mendatang.

Tim Putri Bandung Bank BJB Pakuan yang baru saja menyelesakan pertandingan terakhirnya melawan Jakarta PGN Popsivo Polwan dengan skor ketat 3-2 (21-25, 18-25, 25-18, 25-22, dan 16-14), sehingga menempati urutan kedua dan berhak maju ke final menghadapi Pertamina Energi.

Tim putri lainnya yang menempati urutan ketiga dipedang Jakarta Elektrik PLN dan kemudian Jakarta PGN Popsivo Polwan dari tiga kali pertanding beluim pernah menang.

Menurut Manager Jakarta Pertamina Energi Widi Triyoso timnya kembali memenangkan pertandingan melawan Elektri PLN dengan skor 3-1. Hal ini, berkat kerja keras pemain dan pelatih yang fokus kepada pertandingan.

"Kami berharap pelatih dan pemain Pertamina tetap fokus dan mengevaluasi disetipa pertandingan untuk persiapan ke grand final melawan BJB di Yogyakarta," kata Widi.

Pelatih Pertamina Energi Muhammad Anshori kemenangn tim,nya 3-1 atas PLN memang sudah diprediksi sebelumnya. Timnya meski sudah lolos ke final, tetapi pemainnya tetap bermain penuh semangat untuk memenangkan pertandingan.

"Kami akan berangkat ke Yogyakarta Senin (9/4), untuk persiapan final melawan BJB," katanya.

Salah satu pemain Bandung Banj BJB Pakuan, Berlian Marsheilla, mengatakan, timnya inginnya juara melawan melawan Pertamina di final, tetapi pertandingan akan dijalani dengan bermain enjay.

Menurut Sheilla timnya terus melakukan evaluasi dengan mempelajari permainan lawan, sehingga agar pada saat pertandingan selakah lebih maju. Final bukan lagi pertandingan individu pemain tetapi kerja sama tim.

"Saya melihat Pertamina tim yang bagus memiliki bola pertam bagus. Timnya kalah karena bola pertama lebih bagus lawan," kata Sheilla.

Oleh karena itu, kata dia, timnya memeprbaiki penerimaan bola pertama dan menguatkan bloknya agar lebi rapat, sehingga serangan lawna tidak mudah tembus. Timnya semiga bisa menang di Yogyakarta melawan Pertamina.