Kementerian ESDM targetkan pembangunan 550 sumur bor
7 April 2018 15:26 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membasuh wajah menggunakan air sumur bor saat peresmian sumur bor air tanah di Desa Suci, Panti, Jember, Jawa Timur, Sabtu (7/4/2018). Kementerian ESDM berhasil membangun sebanyak 53 unit sumur bor yang tersebar di 18 kabupaten/kota Jawa Timur, yang mampu menghasilkan kapasitas air bersih 2,6 meter kubik per tahun, melayani sebanyak 119 ribu jiwa. (ANTARA /Seno)
Jember, Jawa Timur (ANTARA News) - Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menargetkan pembangunan sumur bor air tanah 550 unit di seluruh wilayah Indonesia pada 2018, yang 78 unit di antaranya akan dibangun di Jawa Timur.
"Jumlah sumur bor yang dibangun tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang terealisasi sebanyak 237 unit sumur bor dari target pembangunan sebanyak 250 unit di seluruh Indonesia," kata Jonan saat meresmikan sumur bor air tanah di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Menurut dia, pertambahan jumlah sumur bor air tanah yang dibangun tersebut diharapkan dapat melayani fasilitas untuk kebutuhan air bersih di daerah semakin merata, sehingga tidak ada lagi warga yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Pembangunan sumur bor di Pesantren Raudlatul Ulum itu juga dinikmati para santri dan masyarakat sekitar, sehingga kebutuhan dasar masyarakat untuk kebutuhan air bersih merupakan pelayanan berkeadilan sosial yang harus terlayani dengan baik," tuturnya.
Jonan juga meminta maaf tidak bisa hadir secara langsung untuk meresmikan sumur bor di berbagai daerah di Jawa Timur, sehingga peresmiannya daerah di Jatim dijadikan satu dengan kegiatan peresmian sumur bor di Pesantren Raudlatul Ulum di Kabupaten Jember.
"Debit air sumur bor tersebut mencapai dua liter per detik dan dapat melayani sekitar 3.000 jiwa, sehingga layanan kebutuhan air bersih untuk masyarakat dapat meningkat dan mereka tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air bersih," katanya.
Sementara Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudi Suhendar, mengatakan, mereka membangun sumur bor air tanah sebanyak 237 unit pada 2017 di seluruh Indonesia dan Jawa Timur mendapatkan alokasi sebanyak 53 unit sumur bor yang tersebar di 18 kabupaten/kota dengan produksi 2,6 juta meter kubik setiap tahunnya.
"18 kabupaten/kota yang mendapat bantuan sumur bor di antaranya Kabupaten Jember sebanyak tujuh unit sumur bor, Kabupaten Lumajang (tiga unit), Kabupaten Malang (empat unit), Kabupaten Sampang (lima unit), Kabupaten Bangkalan (empat unit), Kabupaten Lamongan (empat unit), Kabupaten Pamekasan (10 unit), dan Kabupaten Gresik sebanyak dua unit sumur bor," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Geologi, program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dimulai sejak 2005 hingga 2017 telah dibangun sebanyak 1.782 unit sumur bor untuk melayani sekitar 5 juta jiwa masyarakat yang kesulitan air bersih.
"Di Jawa Timur tercatat sebanyak 183 unit sumur bor dapat dibangun sejak 2005 hingga 2017. Jumlah 53 unit sumur bor di Jawa Timur yang dibangun pada 2017 diperkirakan mampu menghasilkan kapasitas air bersih sekitar 2,6 meter kubik per tahun dan dapat melayani sekitar 119.000 jiwa," katanya.
"Jumlah sumur bor yang dibangun tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang terealisasi sebanyak 237 unit sumur bor dari target pembangunan sebanyak 250 unit di seluruh Indonesia," kata Jonan saat meresmikan sumur bor air tanah di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Menurut dia, pertambahan jumlah sumur bor air tanah yang dibangun tersebut diharapkan dapat melayani fasilitas untuk kebutuhan air bersih di daerah semakin merata, sehingga tidak ada lagi warga yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Pembangunan sumur bor di Pesantren Raudlatul Ulum itu juga dinikmati para santri dan masyarakat sekitar, sehingga kebutuhan dasar masyarakat untuk kebutuhan air bersih merupakan pelayanan berkeadilan sosial yang harus terlayani dengan baik," tuturnya.
Jonan juga meminta maaf tidak bisa hadir secara langsung untuk meresmikan sumur bor di berbagai daerah di Jawa Timur, sehingga peresmiannya daerah di Jatim dijadikan satu dengan kegiatan peresmian sumur bor di Pesantren Raudlatul Ulum di Kabupaten Jember.
"Debit air sumur bor tersebut mencapai dua liter per detik dan dapat melayani sekitar 3.000 jiwa, sehingga layanan kebutuhan air bersih untuk masyarakat dapat meningkat dan mereka tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air bersih," katanya.
Sementara Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudi Suhendar, mengatakan, mereka membangun sumur bor air tanah sebanyak 237 unit pada 2017 di seluruh Indonesia dan Jawa Timur mendapatkan alokasi sebanyak 53 unit sumur bor yang tersebar di 18 kabupaten/kota dengan produksi 2,6 juta meter kubik setiap tahunnya.
"18 kabupaten/kota yang mendapat bantuan sumur bor di antaranya Kabupaten Jember sebanyak tujuh unit sumur bor, Kabupaten Lumajang (tiga unit), Kabupaten Malang (empat unit), Kabupaten Sampang (lima unit), Kabupaten Bangkalan (empat unit), Kabupaten Lamongan (empat unit), Kabupaten Pamekasan (10 unit), dan Kabupaten Gresik sebanyak dua unit sumur bor," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Geologi, program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dimulai sejak 2005 hingga 2017 telah dibangun sebanyak 1.782 unit sumur bor untuk melayani sekitar 5 juta jiwa masyarakat yang kesulitan air bersih.
"Di Jawa Timur tercatat sebanyak 183 unit sumur bor dapat dibangun sejak 2005 hingga 2017. Jumlah 53 unit sumur bor di Jawa Timur yang dibangun pada 2017 diperkirakan mampu menghasilkan kapasitas air bersih sekitar 2,6 meter kubik per tahun dan dapat melayani sekitar 119.000 jiwa," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: