Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tidak pernah berhenti berlatih menanggulangi dan menindak pelaku terorisme, selalu siap menghadapi potensi munculnya kejahatan itu.

"Saya pikir sampai saat ini tidak berubah, peran itu tetap melekat karena UU seperti itu bunyinya, hanya menunggu momentumnya," kata Moeldoko di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, Sabtu.

Panitia Khusus di DPR yang membahas Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme telah menyetujui pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme.

Moeldoko mengatakan pasukan elit TNI Angkatan Darat punya Sat-81 Gultor yang siaga mendukung penanggulangan terorisme.

"Saat negara memanggil dalam posisi intensitas konflik yang tinggi, mereka sudah siap. Mereka akan selalu hadir," kata mantan Panglima TNI itu.

Moeldoko, yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat, menambahkan bahwa alutsista TNI juga sudah semakin baik untuk mendukung tugas-tugas pengamanan.

Ia juga mengemukakan peran industri pertahanan dalam negeri, baik badan usaha milik negara mau pun swasta, dalam memasok alutsista TNI.

"Namun, untuk senjata presisi tinggi masih memerlukan bantuan impor. Tapi, untuk lokal hampir sepenuhnya bisa dipenuhi," demikian Moeldoko.

Baca juga:
Pansus DPR setujui pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme
Kopassus TNI AD profesional tangani terorisme