Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan PT Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (Daewoong Indonesia) mendirikan laboratorium sebagai Pusat Penelitian Bioteknologi berbasis produk biosimiliar pertama di Indonesia bernama Bio Technology Research Centre UI-Daewoong.

Rektor UI Muhammad Anies di Gedung Integrated Learning & Research Center (ILRC) UI Kampus Depok, Jawa Barat, Jumat, mengatakan UI mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan Daewoong Indonesia melalui pendidiran Bio Technology Research Centre UI-Daewoong.

Dengan laboratorium berteknologi tinggi ini, lanjut Rektor, Sivitas Akademika UI akan memiliki pengalaman belajar yang luar biasa yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Pusat penelitian ini dapat terus mendukung UI untuk maju sebagai lokomotif pendidikan bangsa Indonesia di kancah internasional serta menjadi perguruan yinggi penghasil inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan yang berguna untuk bangsa Indonesia.

Menurut dia, sinergi antara UI dengan Daewoong Indonesia ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia khususnya di bidang inovasi dan penelitian guna berkontribusi pada pengembangan bioteknologi dan industri biofarmasi bagi dunia kesehatan di Indonesia.

Laboratorium ini diresmikan pada Jumat (6/4) oleh Rektor UI Prof Muhammad Anies, M.Met dan Presiden Direktur Daewoong Indonesia Jeon Sengho yang disaksikan Duta Besar Korea untuk Indonesia H.E KIM Chang Beom beserta jajaran direksi Daewoong Indonesia dan para pimpinan UI.

Bio Technology Research Centre UI-Daewoong merupakan pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi tinggi untuk menciptakan obat biologi terbaru (seperti: biosimilar, mAb, dan stem cell).

Laboratorium ini diperuntukkan bagi sivitas akademika UI jenjang Sarjana singga doktor dari rumpun ilmu kesehatan khususnya program studi farmasi.

Laboratorium ini dilengkapi dengan sarana prasarana berteknologi tinggi dan terkini di antaranya Capillary Electrophoresis, Freezer Thermoscientific, dan Molecular Devices.

Bio Technology Research Centre UI-Daewoong akan beroperasi dengan konsep smart system di mana pengontrolan semua alat dan sumber energi dilakukan secara otomatisasi. Kegiatan peresmian ini merupakan momentum berharga bagi perkembangan infrastruktur bioteknologi dan inovasi obat biologi di Indonesia.

Ia mengatakan, dengan keberadaan Bio Technology Research Centre UI-Daewoong di UI diharapkan dapat turut memberikan kontribusi pada dunia kesehatan Indonesia khususnya akan terciptanya peluang kolaborasi penelitian terkait bioteknologi. Kerja sama ini juga seturut dengan komitmen Daewoong selaku perusahaan farmasi yang berbasis Research & Development.

Peresmian Bio Technology Research Centre UI-Daewoong ini merupakan implementasi nyata dari perjanjian kerja sama dalam bidang pendidikan, riset dan pengembangan obat biologi yang telah ditandatangani oleh UI dan Daewoong Indonesia sebelumnya.

Daewoong Pharmaceutical Co, Ltd merupakan perusahaan farmasi terdepan di Korea dan akan menjadi bagian dalam 50 besar perusahaan kesehatan global pada 2020. Melalui PT Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia, Daewoong berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat Indonesia dengan memasarkan, mendistribusikan serta mengkomersialisasikan obat-obatan dan alat kesehatan berlisensi dan berkualitas tinggi serta berkontribusi untuk pendidikan dibidang ilmu kesehatan di Indonesia.

Daewoong juga perusahaan farmasi yang pertama dan berhasil memproduksi hemopoietin (EPODION) di Indonesia.
Petugas laboratorium menjelaskan mengenai fasilitas di laboratorium kepada mahasiswa usai peresmian Pusat Penelitian Bioteknologi Universitas Indonesia di Gedung Intregated Learning and Research Center (ILRC) UI, Depok, Jawa Barat, Jum'at (6/4/2018). Universitas Indonesia bekerja sama dengan PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia mendirikan Pusat Penelitian Bioteknologi pertama di Indonesia yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan penelitian bioteknologi dan industri obat biologi bagi dunia kesehatan di Indonesia. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)