Pendemo Sukmawati ingin temui Kabareskrim
6 April 2018 14:58 WIB
Aksi massa di Kantor Bareskrim di Jakarta, Jumat (6/4/2018), untuk mendesak kepolisian menuntaskan perkara penodaan agama yang dituduhkan kepada Sukmawati Soekarnoputri karena puisinya yang berjudul Ibu Indonesia dianggap melecehkan agama. (ANTARA News/Dewanto Samodro)
Jakarta (ANTARA News) - Orator dalam aksi protes untuk mendesak polisi menangkap dan menahan Sukmawati Soekarnoputeri karena puisi kontroversialnya yang berjudul "Ibu Indonesia" mengemukakan keinginan demonstran bertemu dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto.
"Akan ada delegasi yang masuk. InsyaAllah akan ditemui Kabareskrim," kata seorang orator dari atas mobil komando dalam demonstrasi di kantor Badan Reserse Kriminal Polri di Jakarta, Jumat siang.
"Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun mengapa penghinaan terhadap agama Islam dibiarkan," katanya.
Demonstrasi itu dipicu oleh puisi yang dibacakan Sukmawati --adik kandung Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri-- di ajang Indonesia Fashion Week 2018 beberapa waktu lalu.
Para pengunjuk rasa menilai puisi Sukmawati menghina Islam karena membandingkan konde dengan cadar, dan kidung dengan azan.
Dalam demonstrasi yang dinamai Aksi Bela Islam itu, sorak sorai teriakan demonstran yang menuntut penangkapan putri presiden pertama RI Soekarno sempat terhenti sejenak saat azan dilantunkan. Usai mengumandangkan azan, ada seorang pengunjuk rasa yang membacakan ayat Alquran.
Sukmawati sebelumnya sudah meminta maaf kalau puisinya menyinggung umat Islam. Ia mengatakan puisi ini mewakili dirinya sebagai pribadi dan tidak ditujukan untuk menghina umat Islam Indonesia.
Baca juga: Sukmawati Soekarnoputri minta maaf atas puisi "Ibu Indonesia"
"Akan ada delegasi yang masuk. InsyaAllah akan ditemui Kabareskrim," kata seorang orator dari atas mobil komando dalam demonstrasi di kantor Badan Reserse Kriminal Polri di Jakarta, Jumat siang.
"Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun mengapa penghinaan terhadap agama Islam dibiarkan," katanya.
Demonstrasi itu dipicu oleh puisi yang dibacakan Sukmawati --adik kandung Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri-- di ajang Indonesia Fashion Week 2018 beberapa waktu lalu.
Para pengunjuk rasa menilai puisi Sukmawati menghina Islam karena membandingkan konde dengan cadar, dan kidung dengan azan.
Dalam demonstrasi yang dinamai Aksi Bela Islam itu, sorak sorai teriakan demonstran yang menuntut penangkapan putri presiden pertama RI Soekarno sempat terhenti sejenak saat azan dilantunkan. Usai mengumandangkan azan, ada seorang pengunjuk rasa yang membacakan ayat Alquran.
Sukmawati sebelumnya sudah meminta maaf kalau puisinya menyinggung umat Islam. Ia mengatakan puisi ini mewakili dirinya sebagai pribadi dan tidak ditujukan untuk menghina umat Islam Indonesia.
Baca juga: Sukmawati Soekarnoputri minta maaf atas puisi "Ibu Indonesia"
Pewarta: Nanien Yuniar, Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: