Jakarta (ANTARA News) - Berbagai studi menemukan bahwa makan terburu-buru dan tidak mengunyah dengan benar dapat menimbulkan sejumlah risiko kesehatan. Apa saja?
Diabetes:
Sebuah studi Lithuania dari 2012 mencatat potensi diabetes sebagai konsekuensi makan terlalu cepat. Diabetes tipe 2 dapat disebabkan oleh resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel dalam tubuh tidak merespon secara efektif terhadap hormon insulin.
"Ketika orang makan cepat mereka cenderung tidak merasa kenyang dan lebih mungkin untuk makan berlebihan. Makan cepat menyebabkan fluktuasi glukosa yang lebih besar, yang dapat menyebabkan resistensi insulin," kata Dr Takayuki Yamaji, seorang ahli jantung di Hiroshima University di Jepang.
Gangguan jantung:
Studi menunjukkan bahwa mereka yang makan dengan cepat telah mengembangkan proporsi tertinggi mengalami sindrom metabolik dan ini menempatkan mereka pada risiko serius terkena penyakit jantung dan stroke.
Sindrom metabolik dapat mencakup faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, defisiensi kolesterol HDL dan kenaikan berat badan.
Obesitas:
Penelitian telah menunjukkan bahwa makan cepat mengarah pada kepuasan yang lebih rendah tetapi asupan kalori yang lebih tinggi dan secara signifikan meningkatkan risiko obesitas.
Menelan makanan terlalu cepat membuat tubuh tidak bisa merasakan perasaan kenyang pada waktunya.
"Makan buru-buru menyebabkan Anda kehilangan sinyal-sinyal itu (kenyang). Sedangkan jika kecepatan makan Anda melambat, Anda akan memberikan cukup waktu kepada otak Anda untuk menerima sinyal-sinyal kenyang dan berhenti setelah menyadari bahwa semua kebutuhan nutrisi terpenuhi," kata Dr. Amanda Foti, ahli diet dari Selvera Weight Management Program.
Refluks asam:
Makanan yang tidak dikunyah dengan baik, lalu masuk ke perut dalam jumlah besar dapat menyebabkan refluks asam, yaitu ketika asam lambung mengalir ke dalam saluran makanan dan menyebabkan sensasi terbakar.
Komplikasi kondisi ini termasuk gangguan pencernaan, nyeri ulu hati, mual, sakit perut dan kesulitan menelan.
Tersedak:
Anak-anak dan orang dewasa dapat tersedak makanan jika mereka menelan terlalu cepat dan kurang mengunyah.
Berbicara atau tertawa saat makan juga bisa meningkatkan risiko Anda tersedak makanan.
"Anda benar-benar dapat tersedak. Anda harus yakin bahwa Anda mengunyah dengan benar dan tidak menelan dalam tegukan besar," kata Joan Salge Blake, seorang profesor nutrisi dari Universitas Boston dan juru bicara untuk Akademi Nutrisi dan Diet Amerika. Demikian seperti dilansir Medical Daily.
Makan jangan buru-buru kalau tak ingin alami masalah ini
6 April 2018 06:06 WIB
Ilustrasi orang menyantap makanan (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: