Korban kecelakaan tol Ngawi dirawat di Madiun
5 April 2018 14:46 WIB
Arsip: Petugas kepolisian berjaga saat dilakukan evakuasi bus yang rusak karena bertabrakan dengan truk di jalan raya Madiun-Surabaya di Nglames, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (18/2/2018). (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Madiun (ANTARA News) - Sejumlah korban luka akibat kecelakaan antara bus pariwisata dengan truk tronton bermuatan minyak goreng kemasan di Jalan Tol Ngawi-Kertosono KM 586-600 Ngawi, Jawa Timur, Kamis, menjalani perwatan di RSUD Caruban Kabupaten Madiun.
Sesuai pendataan, korban luka mencapai sebanyak enam orang yang kesemuanya merupakan penumpang dari bus pariwisata PO Subur Jaya.
Korban luka adalah, Sandika dan Nuli Mursirini yang merupakan guru pendamping, kemudian para siswa yakni Herza, Zaky, Ahmad Riyadi, dan Anres.
"Korban masih mengalami trauma berat. Mereka mengalami luka yang berbeda-beda. Ada yang luka ringan hingga berat seperti patah tulang," ujar dokter UGD RSUD Caruban yang menangani, dr Riki Fachrozi kepada wartawan.
Keenam korban masih terus dilakukan observasi. Jika keadaan membaik, kemungkinan akan dipindah untuk melanjutkan perawatan medis di Magelang.
Sementara, berdasarkan informasi, para korban luka merupakan rombongan dari SMA Negeri 2 Magelang, Jawa Tengah. Mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan kegiatan wisata di Pulau bali.
Naas, saat perjalanan pulang sampai di Tol Ngawi-Kertosono KM 586-600, Desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, salah satu bus dari enam bus rombongan mengalami kecelakaan.
Bus rombongan nomor 2 yang dikemudikan oleh Suroto (39) warga Bantul mengalami pecah ban kiri bangian depan. Bus yang saat itu melaju kencang langsung oleng dan menabrak bagian belakang samping kanan truk tronton yang melaju searah di sebelah lajur kiri bus.
Akibat benturan yang keras tersebut, badan bus bagian depan sebelah kiri ringsek. Kernet bus, Munari (42) warga Rembang, Jawa Tengah, langsung tewas di lokasi kejadian akibat benturan tersebut.
"Kejadian pastinya saya kurang tahu, soalnya saat itu semua pada tidur. Hanya saja, tiba-tiba terdengar suara benturan keras dan teriakan awas," ungkap korban luka, Sandika.
Setelah itu, lanjutnya, tahu-tahu sebagian badan bus sudah menyangkut di truk tronton yang juga rusak berat. Bahkan ada beberapa korban bus yang terlempar keluar.
Kasus kecelakaan tersebut masih ditangani oleh petugas Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi. Kedua sopir, baik sopir bus, Suroto, maupun sopir truk tronton yakni Sayono masih menjalani pemerikasaan intensif polisi.
Sedangkan untuk siswa lain yang masih satu rombongan dengan para korban, saat ini sudah dalam perjalanan pulang menuju Magelang menggunakan bus lain. Demikian juga dengan lima bus rombongan lainnya yang tidak mengalami kecelakaan juga langsung melanjutkan perjalanan pulang ke Magelang.
Sementara, di lokasi kejadian, sempat terjadi aksi penjarahan warga setempat terhadap minyak goreng kemasan yang tumpah di jalan. Aksi penjarahan berhenti setelah polisi dan petugas keamanan dari tol melarang warga masuk ke lokasi tol.
Sesuai pendataan, korban luka mencapai sebanyak enam orang yang kesemuanya merupakan penumpang dari bus pariwisata PO Subur Jaya.
Korban luka adalah, Sandika dan Nuli Mursirini yang merupakan guru pendamping, kemudian para siswa yakni Herza, Zaky, Ahmad Riyadi, dan Anres.
"Korban masih mengalami trauma berat. Mereka mengalami luka yang berbeda-beda. Ada yang luka ringan hingga berat seperti patah tulang," ujar dokter UGD RSUD Caruban yang menangani, dr Riki Fachrozi kepada wartawan.
Keenam korban masih terus dilakukan observasi. Jika keadaan membaik, kemungkinan akan dipindah untuk melanjutkan perawatan medis di Magelang.
Sementara, berdasarkan informasi, para korban luka merupakan rombongan dari SMA Negeri 2 Magelang, Jawa Tengah. Mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan kegiatan wisata di Pulau bali.
Naas, saat perjalanan pulang sampai di Tol Ngawi-Kertosono KM 586-600, Desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, salah satu bus dari enam bus rombongan mengalami kecelakaan.
Bus rombongan nomor 2 yang dikemudikan oleh Suroto (39) warga Bantul mengalami pecah ban kiri bangian depan. Bus yang saat itu melaju kencang langsung oleng dan menabrak bagian belakang samping kanan truk tronton yang melaju searah di sebelah lajur kiri bus.
Akibat benturan yang keras tersebut, badan bus bagian depan sebelah kiri ringsek. Kernet bus, Munari (42) warga Rembang, Jawa Tengah, langsung tewas di lokasi kejadian akibat benturan tersebut.
"Kejadian pastinya saya kurang tahu, soalnya saat itu semua pada tidur. Hanya saja, tiba-tiba terdengar suara benturan keras dan teriakan awas," ungkap korban luka, Sandika.
Setelah itu, lanjutnya, tahu-tahu sebagian badan bus sudah menyangkut di truk tronton yang juga rusak berat. Bahkan ada beberapa korban bus yang terlempar keluar.
Kasus kecelakaan tersebut masih ditangani oleh petugas Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi. Kedua sopir, baik sopir bus, Suroto, maupun sopir truk tronton yakni Sayono masih menjalani pemerikasaan intensif polisi.
Sedangkan untuk siswa lain yang masih satu rombongan dengan para korban, saat ini sudah dalam perjalanan pulang menuju Magelang menggunakan bus lain. Demikian juga dengan lima bus rombongan lainnya yang tidak mengalami kecelakaan juga langsung melanjutkan perjalanan pulang ke Magelang.
Sementara, di lokasi kejadian, sempat terjadi aksi penjarahan warga setempat terhadap minyak goreng kemasan yang tumpah di jalan. Aksi penjarahan berhenti setelah polisi dan petugas keamanan dari tol melarang warga masuk ke lokasi tol.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: