Timika (ANTARA News) - Dua warga Kampung Wangirja SP9 Timika, ditemukan tewas akibat dibacok dengan senjata tajam oleh orang tak dikenal (OTK) di dekat perempatan Jalan Pelabuhan Rakyat Paumako-Kampung Pigapu Logpon, Kamis.

Kapolsek Mimika Timur Iptu J Limbong di Timika, Kamis, mengatakan kedua korban tewas merupakan saudara kandung atas nama Pius Deikme (17) dan Polce Deikme (25).

Korban atas nama Polce Deikme mengalami luka bacokan pada pantat, punggung, wajah dan kepala bagian belakang.

Sementara adiknya, Pius Deikme mengalami luka bacokan pada kepala sebelah kiri, tangan kiri, paha kanan dan lengan kanan.

Juga ditemukan luka tusukan pada lengan kanan, ketiak kanan dan punggung kanan.

Pihak kepolisian menduga kedua korban dibunuh oleh warga kelompok yang tengah bertikai.

Limbong mengatakan, saat melakukan pengamanan, anggotanya mendegar infomasi ada kelompok telah membunuh dua orang .

Selanjutnya dua personel polisi yang bertugas di Polsek Kuala Kencana melakukan pengecekan informasi itu di Kampung Mulia Kencana SP7, Kampung Wangirja SP9 dan Kampung Limau Asri SP5.

Petugas patroli Polsek Kuala Kencana kemudian menerima laporan soal adanya warga SP9 yang tidak pulang ke rumah.

Polisi lalu bergegas mencari keberadaan kedua warga SP9 itu dengan menyusuri ruas jalan yang menghubungkan Kampung Naena Muktipura SP6 menuju Kampung Pigapu Logpon.

Tak jauh dari perempatan Pelabuhan Rakyat Paumako-Pigapu, polisi mendapati sebuah sepeda motor tengah parkir di pinggir jalan.

Setelah didekati, ditemukan dua jenazah tergeletak dengan kondisi mengenaskan di bawah pohon pisang. Tim identifikasi Polres Mimika bersama Polsek Mimika Timur kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Jenazah kedua korban selanjutnya dievakuasi menuju Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika.

Menyikapi kejadian itu, tokoh masyarakat Amungme Agus Anggaibak meminta jenazah kedua korban tetap disemayamkan di RSMM Timika.

"Kami belum tahu kedua jenazah ini mau dibawa kemana karena masih menunggu kedatangan tokoh-tokoh Amungme," kata Anggaibak.

Kasus pembunuhan Deikme bersaudara itu membuat situasi Di Kwamki Baru Timika memanas.

Sekelompok warga yang tidak menerima kematian kedua kerabat mereka itu berkumpul di rumah-rumah warga Amungme di sepanjang Jalan Trikora sambil menenteng senjata perang tradisional seperti busur panah, parang, dan lainnya.