Jakarta (ANTARA News) - Kepala Sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) Thomas R Bendel memastikan bahwa lingkungan sekolahnya bebas dari penyalahgunaan narkoba.

"Kami tidak pernah berkompromi dan memberikan toleransi terhadap penggunaan narkoba. Sekolah akan langsung memecat pegawai dan mengeluarkan murid di lingkungan NJIS yang menggunakan narkoba," tegas Thomas seusai melakukan dialog dengan Kapolsek Kelapa Gading Komisaris Polisi (Kompol) Arif Fazlurrahman bersama dengan orangtua murid NJIS di aula NJIS, Jakarta, Selasa.

Dia juga mengungkapkan setiap tahun secara periodik manajemen sekolah selalu melaksanakan tes bebas narkoba kepada seluruh pegawai NJIS dan selama ini tidak ditemukan adanya penyalahgunaan obat-obatan terlarang di lingkungan NJIS.

Thomas menambahkan pihak sekolah sangat terkejut dan prihatin dengan adanya dua oknum penjaga sekolah, Hariyanto dan Anjar Hari Prabowo, yang ditangkap Polsek Kelapa Gading karena diduga memakai narkoba.

Terkait penangkapan itu, lanjutnya, pihak sekolah langsung meminta pertanggungjawaban dan permintaan maaf dari perusahaan "outsourcing" tempat dimana kedua oknum itu bernaung.

"Hari ini perusahaan `outsourcing` tersebut sudah menyampaikan permintaan maaf atas kasus ini kepada sekolah dan orangtua murid NJIS. Kami juga minta mereka (perusahaan outsourcing) untuk mengambil tindakan tegas dan memproses secara hukum dua oknum penjaga sekolah itu," ujarnya.

Untuk menuntaskan masalah ini, Thomas melanjutkan, pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Gading.

"Kami langsung bergerak cepat untuk memastikan bahwa kasus ini tidak terjadi di lingkungan sekolah. Kami juga membantu dan mengapresiasi langkah-langkah Polsek Kelapa Gading untuk menuntaskan masalah ini," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama Kapolsek Kelapa Gading Kompol Arif menyatakan bahwa penangkapan dua oknum penjaga sekolah di NJIS itu merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam pemberantasan narkoba.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, dua oknum penjaga sekolah tersebut merupakan pemakai.

"Bersama pihak NJIS kami akan terus melakukan pengawasan secara kontinyu untuk menghindari kasus ini terulang. Hanya mereka berdua yang mengonsumsi narkoba tersebut dengan alasan stres dan untuk meningkatkan kepercayaan diri," ungkapnya.

Arif juga mengatakan berdasarkan pengakuan dari kedua oknum penjaga sekolah tersebut, tidak ada dari mereka yang mengedarkan barang haram kepada para siswa.

"Kami memastikan berdasarkan dari keterangan keduanya bahwa sampai sekarang mereka tidak pernah mencoba untuk menawarkan narkoba, baik kepada pihak karyawan sekolah maupun anak didik," ujar Kompol Arif.

Hariyanto ditangkap di samping Hotel BnB di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (20/3) sekitar pukul 20.30 WIB. Sementara Anjar di tangkap esok harinya di jalan raya di depan sekolah NJIS.