Ternate (ANTARA News) - Para pengungsi yang meninggalkan rumah mereka akibat meletusnya Gunung Gamkonora di Kecamatan Ibu Selatan, Halmahera Barat, Maluku Utara, kini sangat mengharapkan bantuan obat-obatan dan bahan makanan untuk bertahan hidup. Bantuan itu sangat mereka butuhkan karena banyak pengungsi menderita sakit seperti batuk, flu, diare, dan malaria, sementara obat-obatan tidak tersedia, kata Yulius, seorang pengungsi di Tosau, salah satu tempat penampungan pengungsi di Kecamatan Ibu Selatan, Kamis. Para pengungsi juga mengharapkan tambahan bantuan bahan makanan, karena bantuan beras, mie instan, gula pasir, dan minyak goreng yang mereka terima dari Pemkab Halmahera Barat tidak mencukupi untuk seluruh pengungsi yang jumlahnya 9.300 jiwa. Yulius mengatakan, mereka juga sangat mengharapkan tambahan bantuan tenda, karena tenda yang diberikan Pemkab Halmahera Barat tidak cukup untuk seluruh pengungsi, masih banyak pengungsi yang terpaksa menggunakan tenda darurat. Mereka mengharapkan pula bantuan masker dan susu untuk balita. Di tempat pengungsian seperti itu, balita sangat rentan pada penyakit, oleh karena itu mereka harus mendapat suplai makanan yang bergizi tinggi, terutama susu agar daya tahan tubuhnya kuat. Juru bicara Pemkab Halmahera Barat Drs Kalbi Rasyid ketika dihubungi mengakui bahwa obat-obatan yang disalurkan Pemkab Halmahera Barat ke pengungsi masih terbatas. Pemkab Halmahera Barat masih menunggu datangnya bantuan obat-obatan dari pemerintah pusat yang kini dalam perjalanan. Begitu pula bahan makanan, Pemkab Halmahera Barat baru menyalurkan beras sebanyak 10 ton, mie instan 500 dus serta gula pasir, minyak goreng dan air mineral. Bantuan tersebut memang masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah pengungsi yang kini mencapai 9.300 jiwa. "Jumlah tenda yang disalurkan ke pengungsi baru 100 unit (bantuan pemerintah pusat). Jumlah itu memang tidak cukup. Sedangkan untuk masker yang dikirim pemerintah pusat sebanyak 10.000 unit sudah tiba dan akan segera didrop ke pengungsi," katanya. Pemkab Halbar tidak memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi tersebut, oleh karena itu, Pemkab Halbar sangat mengharapkan dukungan dari Pemprov Maluku Utara dan pemerintah pusat. Pemprov Maluku Utara hingga kini belum menyalurkan bantuan.(*)