Djarot Saiful datangi buruh berunjuk rasa
3 April 2018 18:54 WIB
Arsip: Calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat (kiri) dan Sihar Sitorus (kanan) naik becak motor saat akan mendaftar ke KPU Sumatera Utara, di Medan, Rabu (10/1/2018). (ANTARA /Irsan Mulyadi)
Kisaran, Sumut (ANTARA News) - Calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat mendatangi buruh yang berunjuk rasa di Bundaran Tugu Pahlawan Jalan Iman Bonjol Kisaran, Kabupaten Asahan, Selasa.
Ketika itu, Djarot Saiful Hidayat baru melakukan blusukan di sejumlah pasar tradisional sebagai rangkaian kampanye di Kabupaten Asahan.
Kehadiran Djarot Saiful Hidayat mendapatkan sambutan hangat dari seratusan buruh yang menuntut hak normatif dan peningkatan kesejahteraan itu.
Kepada buruh yang berunjuk rasa, Djarot menyampaikan harapan agar menyampaikan aspirasi dan pendapat di tempat umum merupakan hak setiap warga negara.
Namun agar memberikan hasil yang lebih dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat umum lainnya, Djarot mengharapkan buruh berunjuk rasa dengan cara yang santun.
Mengenai permasalahan yang dialami pada buruh, cagub yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyarankan agar para buruh harus dapat duduk bersama dengan pihak perusahaan dan Dinas Ketenagakerjaan setempat.
Dengan demikian, masalah yang dihadapi dapat dibicarakan dengan baik, sekaligus mencari solusi yang tepat dan tidak merugikan semua pihak.
Cagub yang berpasangan dengan Sihar Sitorus itu juga meminta anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Asahan untuk dapat memberikan pendampingan kepada buruh dalam mencari solusi.
"Saya meminta kepada Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Asahan untuk memperjuangkan hak-hak para buruh tanpa merugikan pihak perusahaan juga," ujar Djarot.
Djarot menjelaskan, dari aspek operasional, partisipasi dan peranan buruh sangat penting untuk meningkatkan produksi perusahaan.
Namun bagi kalangan pengusaha, peningkatan produksi perusahaan tersebut juga diharapkan diiringi dengan upaya meningkatkan kesejahteraan buruh.
Koordinator aksi buruh Aziz Manurung mengatakan, unjuk rasa tersebut dilakukan karena perusahaan tempat mereka bekerja telah melakukan pemecatan secara sepihak kepada 42 buruh.
Pihaknya menilai tindakan perusahaan tersebut sebagai sebuah kejahatan kemanusiaan dan melanggar UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Karena itu, pihaknya mengharapkan Djarot Saiful Hidayat dapat memberikan perhatian serius pada kesejahteraan buruh jika dipercaya menjadi gubernur Sumut.
Usai dialog dengan Djarot Saiful Hidayat tersebut, buruh yang berunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.
Ketika itu, Djarot Saiful Hidayat baru melakukan blusukan di sejumlah pasar tradisional sebagai rangkaian kampanye di Kabupaten Asahan.
Kehadiran Djarot Saiful Hidayat mendapatkan sambutan hangat dari seratusan buruh yang menuntut hak normatif dan peningkatan kesejahteraan itu.
Kepada buruh yang berunjuk rasa, Djarot menyampaikan harapan agar menyampaikan aspirasi dan pendapat di tempat umum merupakan hak setiap warga negara.
Namun agar memberikan hasil yang lebih dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat umum lainnya, Djarot mengharapkan buruh berunjuk rasa dengan cara yang santun.
Mengenai permasalahan yang dialami pada buruh, cagub yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyarankan agar para buruh harus dapat duduk bersama dengan pihak perusahaan dan Dinas Ketenagakerjaan setempat.
Dengan demikian, masalah yang dihadapi dapat dibicarakan dengan baik, sekaligus mencari solusi yang tepat dan tidak merugikan semua pihak.
Cagub yang berpasangan dengan Sihar Sitorus itu juga meminta anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Asahan untuk dapat memberikan pendampingan kepada buruh dalam mencari solusi.
"Saya meminta kepada Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Asahan untuk memperjuangkan hak-hak para buruh tanpa merugikan pihak perusahaan juga," ujar Djarot.
Djarot menjelaskan, dari aspek operasional, partisipasi dan peranan buruh sangat penting untuk meningkatkan produksi perusahaan.
Namun bagi kalangan pengusaha, peningkatan produksi perusahaan tersebut juga diharapkan diiringi dengan upaya meningkatkan kesejahteraan buruh.
Koordinator aksi buruh Aziz Manurung mengatakan, unjuk rasa tersebut dilakukan karena perusahaan tempat mereka bekerja telah melakukan pemecatan secara sepihak kepada 42 buruh.
Pihaknya menilai tindakan perusahaan tersebut sebagai sebuah kejahatan kemanusiaan dan melanggar UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Karena itu, pihaknya mengharapkan Djarot Saiful Hidayat dapat memberikan perhatian serius pada kesejahteraan buruh jika dipercaya menjadi gubernur Sumut.
Usai dialog dengan Djarot Saiful Hidayat tersebut, buruh yang berunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: