Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat Rachmat Syafei mengungkapkan silaturahim dengan Presiden Joko Widodo hari ini adalah membicarakan masalah yang dialami umat.

"Kesempatan silaturahim menjelaskan yang namanya silaturahim menghubungkan kasih sayang, menghubungkan masalah yang harus kita masing-masing, secara proporsional, harus ditangani," kata Rachmat usai menemui Presiden di Istana Negara, Jakarta, Selasa.

Rachmat menjelaskan dalam pertemuannya itu bahwa Presiden memaparkan sejumlah masalah yang tengah dihadapi bangsa, antara lain berita palsu (hoax) dan pembangunan ekonomi umat.

Presiden, menurut Rachmat, meminta para ulama untuk menghindari berita-berita palsu dan kabar-kabar yang meresahkan masyarakat.

Rachmat menambahkan, sejumlah pesantren juga diminta Presiden untuk memberikan pendidikan yang memperkuat karakter kebangsaan atau akhlakul karimah.

Ketua MUI Jabar itu meminta media berperan dalam mengabarkan berita yang didasarkan fakta dan data.

"Lebih-lebih kalau memberitakan yang menggerakkan masyarakat, sedekahnya itu, kalau tidak punya uang, itu sedekah yang paling besar bagi kita," ujar Rachmat.

Presiden Jokowi sendiri menjelaskan pertemuannya dengan sejumlah ulama Jawa Barat adalah demi membangun hubungan yang lebih erat antara pemerintah dan ulama dalam membangun bangsa demi tercipta situasi aman dan tentram.

Baca juga:Jokowi bertemu ulama-ulama Jawa Barat, bahas umat sampai pesantren