Bandung (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan dukungan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik di Kampung Cidahu, Kabupaten Tasikmalaya, dalam mengembangan beras organik yang memberikan keuntungan berlipat sehingga meningkatkan kesejahteraan kepada petani.

"Kabupaten Tasikmalaya telah berhasil menanam hingga mengekspor beras organik dan menandakan penanaman beras organik juga bisa dilakukan di seluruh Jawa Barat demi kesejahteraan masyarakat," kata Ridwan Kamil saat kunjungannya ke daerah pengembangan beras organik Gapoktan Simpatik Cisayong, Tasikmalaya, Senin.

Ridwan Kamil meninjau langsung tempat penggilingan padi organik, gudang gabah, dan cara pengemasan beras organik siap ekspor serta menyampaikan keistimewaan teknologi menanam beras organik sehingga memiliki potensi ekonomi yang tinggi.

Salah satunya, kata dia, petani padi organik di Cisayong itu telah berhasil mengekspor beras organik ke sejumlah negara seperti Amerika, Belgia, Singapura, Malaysia dan sejumlah negara lainnya.

"Saya berada di sebuah fasilitas yang istimewa pada penggilingan padi organik, gudang gabah dan pengemasan beras siap ekspor ke luar negeri," kata pria yang akrab disapa Emil itu.

Ia menyampaikan, beras organik dari Tasikmalaya memiliki keistimewaan yang menandakan bahwa sistem organik memiliki potensi ekonomi dua sampai tiga kali lipat keuntungan dari beras biasa.

Menurut dia, beras organik tersebut perlu dikembangkan kembali di daerah lain karena memiliki potensi untuk mensejahterakan masyarakat, khususnya petani.

"Insya Allah kita perjuangkan selaku pemimpin jika Allah menghendaki memastikan ujungnya adalah kesejahteraan," katanya.

Ia menambahkan, tren budi daya pertanian organik dan kebutuhan terhadap produk-produk pertanian organik saat ini sedang meningkat di beberapa negara seiring kesadaran penduduk di negara tersebut terhadap konsumsi makanan sehat yang bebas dari pestisida.

Menurut dia, perlu upaya mendorong para petani di Jawa Barat untuk beralih ke budidaya pertanian organik.

"Perlu edukasi agar para petani beralih ke budidaya organik, sekaligus diberikan contoh keberhasilan dan kesejahteraan yang diperoleh petani yang menjalankan budidaya padi organik," katanya.