Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 2.470 kepala keluarga (KK) korban gempa di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tinggal di rumah `gedhek` (rumah berdinding anyaman bambu) yang mengalami rusak sedang akan memperoleh bantuan dana rekonstruksi. "Mereka sebelumnya tidak masuk daftar calon penerima bantuan," kata Bupati Bantul Idham Samawi usai acara peresmian lima gedung Puskesmas, satu balai desa dan satu gedung taman kanak-kanak yang telah selesai direnovasi di Bantul, Rabu. Renovasi semua bangunan itu memperoleh bantuan dari PT Unilever Indonesia Tbk. Dengan bertambahnya jumlah KK penerima bantuan tersebut, kini jumlah calon penerima bantuan dana rekonstruksi untuk rumah rusak sedang di Bantul menjadi 56.573 KK. Sementara itu, setelah dilakukan verifikasi tahap akhir, jumlah rumah rusak berat dan roboh susulan serta rumah rusak ringan di Bantul berkurang. Jumlah rumah rusak berat dan roboh berkurang 1.853 KK, sehingga sekarang menjadi 118.026 KK. Sedangkan jumlah rumah rusak ringan berkurang 1.477 KK, dan kini menjadi 56.573 KK. Adanya perubahan data tersebut dilaporkan ke Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Rabu (11/7) untuk ditindaklanjuti. "Rabu ini saya sudah menandatangani laporan mengenai data akhir tersebut, dan jika kemudian ada penambahan lagi, itu menjadi tanggungan kabupaten," kata dia. Kata bupati, pihaknya tidak menganggarkan dana khusus untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tambahan calon penerima bantuan. "Namun, jika memang diperlukan, akan diambilkan dari dana tak tersangka APBD 2007," katanya. Apabila masyarakat Bantul masih ingin menyampaikan pengaduan terkait dengan bantuan dana rekonstruksi, menurut bupati pengaduan tersebut masih akan diakomodasi oleh pemkab. Idham Samawi mengatakan, setelah laporan mengenai data akhir tersebut dikirim ke gubernur, pihaknya berharap pekan depan dana bantuan sudah bisa dicairkan. (*)